Tema Aksi: Menyuarakan Kritik dan Harapan
Tema yang diangkat dalam aksi ini, "Rezim Oligarki 'Jokowi' Perusak Demokrasi, Gagal Sejahterakan Rakyat, Bangun Kekuatan Politik Progresif & Rebut Kedaulatan Rakyat," mencerminkan kritik dan harapan kaum buruh terhadap kebijakan pemerintah.
GEBRAK, sebagai wadah perjuangan buruh, menyuarakan keprihatinan akan kondisi sosial dan ekonomi yang dianggap belum merata..
Tidak hanya buruh pabrik, tapi juga petani, mahasiswa, kaum miskin, nelayan, driver ojol, masyarakat adat, dan segala elemen masyarakat yang merasakan dampak dari ketidakadilan sosial akan turut serta dalam aksi ini.
Mereka datang dari berbagai daerah, seperti Jakarta, Bekasi, dan Karawang, dengan tujuan menyampaikan pesan langsung di depan gedung pemerintahan di setiap daerah..
Federasi Perjuangan Buruh Indonesia (FPBI), salah satu anggota GEBRAK, memperkirakan bahwa aksi Hari Buruh ini akan dihadiri oleh 10..000 hingga 15..000 massa.
Baca Juga: Wajib Simak! Inilah 5 Alasan Mengapa Sterilisasi Kucing Adalah Keputusan Cerdas untuk Pemilik
Antusiasme yang tinggi ini menjadi cerminan dari semangat perjuangan untuk keadilan dan kesejahteraan bagi semua kalangan.
Dengan long march sebagai langkah awal, para buruh berharap pesan mereka didengar dan dipertimbangkan oleh pihak yang berwenang..
Dengan tema yang kuat dan dukungan massa yang besar, aksi Hari Buruh di Jakarta ini tidak hanya menjadi peringatan semata, tetapi juga panggung bagi suara-suara yang ingin didengar oleh pemerintah dan masyarakat luas.
Semangat perjuangan akan terus berkobar, mendorong terciptanya perubahan yang lebih baik bagi semua.***
Artikel Terkait
Aksi May Day Diundur 14 Mei, Ini Tuntutannya
KEREN! Jakarta Bertransformasi Menjadi Kota Pintar dengan Inisiatif Lampu Jalan yang Terkoneksi Internet
May Day! Apakah Aturan Ganjil Genap Jakarta 1 Mei Berlaku?
Aksi May Day 2024, Buruh Siap Geruduk Istana Negara, Polri Siapkan Pengamanan Ketat
Megawati, Oposisi, Politik Dendam dan Kebencian