HUKAMANEWS - Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara (Sulut) kembali menjadi sorotan setelah mengalami erupsi.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Badan Geologi (PVMBG) telah menaikkan status gunung api tersebut dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas), menandakan potensi bahaya yang meningkat.
Berdasarkan pemantauan visual dan instrumental, terjadi peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan, mendorong langkah peningkatan status tersebut.
Baca Juga: Kucing Kesayangan Cacingan? Jangan Panik! Ini Dia Cara Mengatasinya dengan Aman dan Efektif
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Hendra Gunawan, menyatakan hal ini pada Selasa (30/4/2024).
Peningkatan status menjadi 'Awas' diumumkan pada Rabu (30/4) pukul 01.30 Wita menyusul adanya kolom erupsi mencapai ketinggian sekitar 2.000 meter.
"Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental yang menunjukkan terjadinya peningkatan aktivitas vulkanik pada Gunung Ruang, maka tingkat aktivitas Gunung Ruang dinaikkan dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas)," ujar Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Hendra Gunawan, Selasa (30/4/2024).
Baca Juga: Razia Judi Online: Polri Tetapkan 3.145 Tersangka dalam 1.988 Kasus! Cek Faktanya di Sini!
Data aktivitas sebelumnya mencatat sejumlah kejadian gempa, termasuk gempa guguran, gempa vulkanik, dan gempa tektonik lokal maupun jauh, yang semakin meningkat seiring waktu.
Dilansir HukamaNews.com, periode 29 April 2024 mencatat aktivitas sebanyak 15 kali gempa guguran, 237 kali gempa vulkanik dangkal, 425 kali gempa vulkanik dalam, 15 kali gempa tektonik lokal, dan 6 kali gempa tektonik jauh.
Hendra Gunawan memberikan imbauan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bahaya erupsi Gunung Ruang.
Selain erupsi itu sendiri, masyarakat juga perlu waspada terhadap potensi terjadinya tsunami, awan panas, dan lontaran batu pijar.
Hal ini sangat penting terutama bagi masyarakat di Pulau Tagulandang, khususnya yang tinggal di sekitar pantai, mengingat kemungkinan adanya lontaran batuan pijar, luruhan awan panas, dan potensi tsunami akibat material erupsi yang jatuh ke laut atau runtuhnya tubuh gunung api ke dalam laut.
Masyarakat yang berada dalam radius 6 kilometer dari kawah aktif Gunung Ruang diminta untuk tidak melakukan aktivitas di area tersebut.
Artikel Terkait
Fenomena Unik, Apakah Monyet Ekor Panjang yang Turun Gunung di Dago Bandung Ada Kaitannya dengan Gempa Sesar Lembang? Simak Penjelasannya di sini
Makin Menjadi di Bandung, Monyet Ekor Panjang Turun Gunung, Pertanda Alam atau Pencarian Makan?
Pendaki Asal Semarang Meninggal di Gunung Agung, Simak Kronologi dan Penyebab hingga Proses Evakuasi Selama 27 Jam
Kebakaran Gudang Amunisi TNI AD di Gunung Putri, Warga Dievakuasi, Petugas Damkar Bekasi Berjuang Padamkan Api
Kemana Warga Mengungsi Setelah Gunung Ruang Mengeluarkan Erupsi
WASPADA! Gunung Ruang Kembali Erupsi, PVMBG: Status Naik Level Awas