Kontroversi Bea Cukai, Desakan Perubahan Sistem Pajak atas Barang Impor Menjadi Sorotan

Tanggapan dari Anggota Komisi XI DPR RI

Dalam merespon situasi yang memanas, Masinton Pasaribu dari Komisi XI DPR RI, tidak menahan diri untuk mengkritik cara Bea Cukai dalam menerapkan aturan.

Menurutnya, pendekatan yang digunakan terlalu kaku dan tidak mengindahkan konteks yang lebih luas dari kebijakan yang diterapkan.

Ia menyoroti kebutuhan untuk melihat lebih jauh dari sekedar aturan yang tertulis dan menerapkannya dengan lebih bijak.

Baca Juga: Rio Reifan Ditangkap Lagi! Polisi Temukan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras di Jakarta!

Kasus Pekerja Migran dan WNI yang Terkena Dampak

Masinton juga menyinggung kasus-kasus lain yang menimpa pekerja migran Indonesia dan WNI yang pulang dari luar negeri.

Barang-barang pribadi yang seharusnya mudah dilewati seringkali tertahan dan malah dikenakan denda yang tidak seharusnya.

Ini menunjukkan adanya kesenjangan antara tujuan pelayanan Bea Cukai dan realitas yang terjadi di lapangan, yang lebih cenderung menyulitkan daripada memfasilitasi warga negara.

Baca Juga: Misteri Kematian Brigadir RAT di Jakarta Selatan, Fakta dan Spekulasi Penyebab yang Membingungkan

Desakan untuk Perbaikan Sistem

Kritik yang dilontarkan oleh Masinton dan masyarakat luas seharusnya menjadi sinyal kuat bagi Bea Cukai untuk introspeksi dan melakukan perbaikan sistem.

Ada desakan yang kuat agar Bea Cukai tidak hanya fokus pada pengenaan tarif tetapi juga pada peningkatan kualitas layanan dan kebijakan yang lebih adil dan transparan.

Evaluasi terhadap sistem kerja, pengawasan, dan koordinasi antarkementerian menjadi sangat penting.

Baca Juga: Prabowo Subianto Mengapresiasi Dukungan PBNU untuk Pemerintahan Masa Depan: Tantangan dan Komitmen Bersama