Namun, Maruli menegaskan bahwa sangat tidak mungkin bagi anggota TNI untuk terlibat dalam aktivitas semacam itu tanpa terdeteksi.
"Pasti (bukan dari TNI).
Tidak mungkin kalau dari TNI sudah terorganisir pakai tiket kan pasti ketahuan," ujarnya, menunjukkan betapa ketatnya sistem pengawasan dalam internal TNI.
Isu tentang WNI yang menjadi tentara bayaran di Ukraina ini bukan hanya menimbulkan kekhawatiran di dalam negeri tetapi juga menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana informasi semacam itu bisa muncul.
Baca Juga: Mengapa Kucing Suka Bersembunyi? Yuk Pahami Insting Alami si Anabul
Dalam era informasi yang serba cepat ini, kabar bohong bisa dengan mudah tersebar luas dan diterima sebagai kebenaran oleh sebagian orang tanpa disertai pengecekan yang memadai.
Kasus ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya literasi digital dan kehati-hatian dalam menerima informasi.
Klarifikasi yang diberikan oleh Jenderal Agus Subiyanto dan Jenderal TNI Maruli Simanjuntak membawa angin segar dan memberikan kepastian kepada masyarakat.
Baca Juga: Manisnya Kehadiran Kucing dalam Budaya Populer, Jejaknya dalam Film, Musik, dan Media Lainnya
Hal ini juga menegaskan posisi Indonesia yang tidak menganut sistem tentara bayaran dan menjunjung tinggi prinsip profesionalisme dalam institusi militer.
Di tengah gempuran isu dan informasi yang tidak selalu berdasar, penting bagi kita untuk selalu mencari kebenaran dan mendukung penyebaran informasi yang akurat dan bertanggung jawab.**
Artikel Terkait
Imam Besar Istiqlal Ucapkan Selamat kepada Prabowo jadi Presiden Terpilih, Nasaruddin Umar: Semoga Indonesia Makin Jaya
Gelar Operasi Besar, Polda Kepri Bongkar Sindikat TPPO Libatkan PMI Ilegal ke Malaysia, Jaring 5 Tersangka
Prabowo Kunjungi Nasdem Tower, Disambut Cipika-Cipiki Surya Paloh, Isyarat Gabung Koalisi?
Ngulik Rahasia Kucing! Dari Bahasa Miaw Khusus sampai Aksi Malam Hari yang Bikin Gemas!
Kasus Dugaan Pelecehan Oleh Rektor UP, Dibuka Lewat Visum, Langkah Awal Untuk Keadilan yang Dinantikan Korban