HUKAMANEWS - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) memberikan apresiasi tinggi kepada Kepolisian Republik Indonesia (Polri) atas prestasi luar biasa dalam pengungkapan kasus pornografi anak sesama jenis dengan jaringan internasional.
Kolaborasi sukses antara tim penyidik Polresta Bandara Soekarno-Hatta dan Violent Crimes Against Children International Task Force (VCACITF) dari FBI menjadi sorotan utama.
Irjen Pol (Purn) Pudji Hartanto Iskandar, Anggota Kompolnas RI, menyatakan kekagumannya dalam kunjungan ke Polresta Bandara Soekarno-Hatta pada Rabu 28 Februari 2024.
"Ini merupakan catatan luar biasa. Kompolnas memberikan apresiasi atas capaian Polresta Bandara Soetta,” ucap Pudji Hartanto dengan antusias.
Kerja sama Polresta Bandara Soekarno-Hatta dengan VCACITF FBI dianggap sebagai contoh terbaik peningkatan kolaborasi internasional Polri dengan kepolisian negara lain.
Sinergitas dan respons cepat dalam menanggapi kasus-kasus luar biasa diakui sebagai langkah yang efektif.
Baca Juga: Sudah Mengerti Arti di Balik Ngeongnya Anabul? Simak Yuk Apa yang Dicoba Dikatakan oleh Kucing Anda
Meskipun demikian, Pudji Hartanto juga menegaskan perlunya kehati-hatian dalam menangani kasus extraordinary crime.
Respons yang cepat dan kerja sama antar instansi harus tetap dijaga, mengingat kompleksitas penanganannya yang tidak bisa dilakukan secara sederhana.
Dalam pandangannya, Kompolnas berharap masukan dan kritik dari masyarakat menjadi bahan pembelajaran bagi penegakan hukum. Tujuannya adalah agar kasus semacam ini dapat diselesaikan dengan cepat dan efisien.
Baca Juga: Pasca Putusan Praperadilan, KPK Susun Sprindik Baru untuk Jerat Kembali Eddy Hiariej
"Langkah pencegahan harus segera dicari metodenya, ditingkatkan, dan bersinergi dengan stakeholder terkait," ungkapnya.
Tak hanya memberikan apresiasi, Kompolnas juga menekankan perlunya menuntaskan kasus ini secara tuntas, objektif, dan profesional.
Proses penanganan perkara harus dilakukan tanpa adanya arogansi anggota kepolisian demi menghindari penyalahgunaan wewenang yang dapat merugikan masyarakat.
Artikel Terkait
Beni Sukadis : Hanya Jokowi Yang Tahu Alasan Pemberian Gelar Kehormatan Untuk Prabowo Subianto
Jokowi Tepis Pengangkatan Prabowo Bukan Transaksi Politik di Tengah Pemilu 2024
Prabowo Subianto Raih Jenderal Bintang 4, Syukuran Penuh Hangat hingga Sungkem ke Sukartini Djojohadikusumo di Kertanegara
Survei Indikator Politik Indonensia: 71,8 Persen Percaya Prabowo Gibran Menang dalam Satu Putaran
Pasca Putusan Praperadilan, KPK Susun Sprindik Baru untuk Jerat Kembali Eddy Hiariej
Kasus Suami Bunuh Istri Di Rumah Kost Tambora Jakarta Barat, Pelaku Terjerat Ancaman 20 Tahun Penjara