Survei Indikator Politik Indonensia: 71,8 Persen Percaya Prabowo Gibran Menang dalam Satu Putaran

HUKAMANEWS – Pasca Pemilu 2024, Lembaga Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei yang menarik pada Rabu (28/2/2024).

Survei tersebut mengungkap mayoritas warga percaya bahwa pasangan calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Gibran, akan memenangkan pemilu dalam satu putaran.

Berdasarkan pertanyaan yang diajukan kepada responden, dengan mengutip perolehan suara sementara yang melebihi 55% menurut perhitungan resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU), sebanyak 71,8% dari total responden dalam survei tersebut percaya bahwa pasangan Prabowo-Gibran akan meraih kemenangan telak.

Baca Juga: Buruk Muka Cermin Dibelah, Catatan untuk Ganjar Mahfud, Megawati, dan Elite PDI Perjuangan

"Dengan mayoritas percaya bahwa pemilihan presiden 2024 akan berlangsung dalam satu putaran saja untuk kemenangan pasangan Prabowo-Gibran," demikian yang dikutip dari keterangan resmi Indikator Politik Indonesia.

Survei tersebut dilaksanakan oleh Indikator Politik Indonesia selama periode 18-21 Februari 2024 dengan jumlah responden sebanyak 1.227 orang.

Metode pengambilan sampel menggunakan teknik random digit dialing (RDD) dengan target populasi survei adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau telah menikah.

Baca Juga: Prabowo Subianto Raih Jenderal Bintang 4, Syukuran Penuh Hangat hingga Sungkem ke Sukartini Djojohadikusumo di Kertanegara

Margin of error dari survei ini sekitar +- 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%. Proses wawancara dengan responden dilakukan melalui telepon oleh para pewawancara yang telah terlatih.

Hasil survei ini memberikan gambaran menarik tentang persepsi publik terhadap peluang kemenangan pasangan Prabowo Gibran dalam pemilihan presiden 2024.

Perlu dicatat bahwa survei ini hanya mencerminkan pendapat sebagian kecil dari masyarakat dan bukan merupakan hasil akhir dari pemilu yang sebenarnya.

Baca Juga: Pilkada 2024, Siapa yang Bakal Gubernur DKI Jakarta? Ridwan Kamil, Ahmed Zaki, atau Ahmad Sahroni?

Namun demikian, hasil survei seperti ini sering menjadi indikator awal tentang arah opini publik terhadap calon-calon tertentu dalam pesta demokrasi.***