"Korban berhasil di evakuasi melalui pos pendakian pemancar oleh tim gabungan dan langsung dibawa ke RSU dr Slamet Garut pukul 22.55," kata Daris.
Menurut Daris, saat melakukan pendakian, memang terjadi hujan hingga begitu sampai di Pos 3 pendakian.
Baca Juga: Wakil PM Australia Beri Ucapan Selamat kepada Prabowo: Anda Menjadi Presiden Indonesia Berikutnya!
Korban kala itu bersama temannya berisitirahat di bawah pohon dan hendak memasang fly sheet.
Namun, secara tiba-tiba petir menyambar korban dan akhirnya meninggal di tempat kejadian. Sedangkan dua teman korban terpental.
"Korban bersama temannya naik ke Cikuray lewat pos pendakian pemancar Cilawu," jelasnya.
Kapolsek Cilawu Kompol M. Duhri mengatakan, saat kejadian cuaca di Gunung Cikuray tiba-tiba memburuk disertai dengan hujan deras dan petir.
Baca Juga: 982 TPS Akan Menggelar Pemungutan Suara Ulang di Seluruh Indonesia, Apa Penyebabnya?
"Saat hujan deras disertai petir mereka berteduh di bawah pepohonan di pos tiga, tapi kilatan petir menyambar salah satu di antara mereka," ujarnya dikutip dari Tribunjabar.id, Minggu (25/2/2024).
Setelah diperiksa, korban mengalami luka bakar di perut sebelah kiri dan di bagian dada akibat tersambar petir.
Duhri menyebut, korban sudah diserahkan ke pihak keluarga. Keluarga korban juga menurutnya menolak untuk dilakukan autopsi dan menerima kejadian tersebut sebagai musibah.
Baca Juga: Waspada Gula Darah Tinggi! Kenali 7 Tandanya di Kaki, Tangan, dan Gusi
"Kami menghimbau kepada para pendaki dan seluruh warga masyakarat apabila hujan turun agar jangan berteduh di bawah pohon karena berisiko terkena sambaran petir," katanya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandung mendeteksi adanya empat sambaran petir di wilayah terdekat bumi perkemahan tersebut. Berdasarkan analisis citra radar dan lighting, sambaran itu diketahui terjadi pada rentang pukul 20.30 hingga Pukul 21.22 WIB.
"Sambaran petir terjadi akibat adanya awan konvektif tipe cumulonimbus dengan nilai dbZ antara 30–40 yang berada di wilayah tersebut," dalam laporan tertulis disampaikan Kepala BMKG Bandung, Teguh Rahayu, Minggu, (25/2/2024).
Artikel Terkait
Kronologi Pesepak Bola Tewas Tersambar Petir Di Stadion Siliwangi, Akibat Cuaca Mendung yang Tak Terduga
Kronologi Kejadian hingga Penyebab Angin Puting Beliung di Bandung dan Rancaekek, Simak Analisis BMKG Terbaru
Peringatan BMKG Waspadai Cuaca Esktrim Selama Periode Pancaroba di Bulan Maret April 2024