HUKAMANEWS - Prabowo capai posisi tertinggi dalam debat capres kelima. Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko bahwasannya debat pemilu terakhir yang dilangsungkan hari minggu kemarin sebagai debat tertinggi dalam debat politik di Indonesia.
Budiman juga secara khusus memuji pernyataan penutup dari Capres Prabowo Subianto, dan menjelaskan secara detail makna-makna dari pernyataan Prabowo Subianto tersebut.
"Ini adalah debat pamungkas, tidak hanya karena urutan tapi karena ini adalah ibu dari seluruh debat politik di Indonesia. The Mother of All Political Debates in Indonesia. Dan Pak Prabowo memberikan penghormatannya, menjadikan panggung tersebut memancarkan kenegarawanan dan kepemimpinan." ujar Budiman di Jakarta, Senin (5/2/2024).
Baca Juga: Migran Care Temukan Ada 198 Data Ganda WNI di New York, KPU Segera Tindaklanjuti Laporan
Budiman menjelaskan, permintaan maaf dari Prabowo sangat tulus kepada semua pihak, mulai dari teman debat sampai kepada penyelenggara Pemilu.
“Ini adalah sifat kenegarawanan dasar, bahwa beliau berdiri sebagai pemimpin bangsa, bukan sebagai pemimpin golongan tertentu. Pak Prabowo menegaskan, musuh beliau bukan Pak Anies dan Pak Ganjar, sesengit apapun perdebatan yang penah taerjadi. Tapi musuh beliau adalah kemiskinan dan keterbelakangan.” jelas Budiman.
Prabowo Subianto, lanjut Budiman, juga merupakan satu-satunya Capres yang mengapresiasi jasa para presiden Indonesia secara terbuka.
“Beliau menekankan pentingnya suatu kesatuan keberlanjutan. Mengingatkan kita semua Apa yang sudah dilakukan pemimpin-pemimpin sebelumnya, dan apa yang bisa yang bisa kita lanjutkan. Ini adalah suatu kesatuan dari Indonesia merdeka sampai hari ini.”
Budiman kemudian menjelaskan satu persatu makna terimakasih Prabowo tersebut. Pertama, Bung Karno diapresiasi karena meletakkan dasar-dasar kebangsaan modern. “Bung Karno membangun narasi terbesar bangsa Indonesia dengan pidato 1 Juni dengan lahirnya Pancasila. Ini adalah fondasi terbesar bangsa yang masih kita pegang teguh sampai hari ini.” tuturnya.
“Selanjutnya, Pak Harto adalah peletak dasar pembangunan ekonomi modern setelah Bung Karno. Lalu Pak Habibie menyadarkan bangsa Indonesia pentingnya pembangunan SDM dan pembangunan berdasarkan teknologi mendorong Indonesia cinta science.” lanjut Budiman.
Baca Juga: Wiranto : Prabowo Sudah Selesai Dengan Dirinya, Saya Siap Dukung
Presiden Abdurrahman Wahid atau Gusdur, lanjut Budiman adalah juga peletak dasar kembali prinsip toleransi bangsa.
“Gusdur menjadi pengingat kembali karakter bhinneka tunggal indonesia dan untuk itu toleransi ditumbuhkan di era Gusdur. Apapun suku dan agama, serta aliran politiknya. Lalu Ibu Megawati adalah peletakdasar pelembagaan institutsi-institusi politik demokratis, seperti KPK dan MK. Bu Mega juga menata kembali politik demokratis.” jelasnya.
Artikel Terkait
Viral Logistik KPPS Sleman Minim, KPU Jangan Main - Main Dalam Pemilu 2024
Pengawasan Ketat Logistik Pemilu 2024 oleh Bawaslu Kudus: Pastikan Tepat Sasaran dan Waktu
Banyak Keluhan Honor Petugas KPPS Ditilep, KPU Minta Jangan Potong Hak Petugas KPPS yang Bertugas di Pemilu 2024
Istana Bantah Para Menteri Kabinet Jokowi Tidak Kompak Jelang Pemilu 2024
Emang Boleh Wir Mundur dari Anggota KPPS Sebelum Pemilu 2024? Begini Syarat dan Aturan yang Perlu Diketahui