"Bangunan zaman dulu sangat luar biasa. Restorasi mulai dari ruang tamu, ruang makan, kamar tamu, kamar utama, termasuk aksesori, bahkan lampu dicari sesuai tahun bangunannya. Yang menarik lagi yakni kamar mandi dan dapurnya, dikembalikan seperti zaman dulu," bebernya.
Baca Juga: Detik-detik Penggerebekan Dramatis Bos Kartel Narkoba Meksiko di Terminal Nganjuk Jawa Timur
Menurut Mbak Ita, Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah telah melakukan restorasi sejak tahun 2023. Restorasi ini tidak hanya mencakup pengembalian desain asli, tetapi juga melibatkan pemulihan atap, plafon, pintu dan jendela, dinding, serta lantai.
Upaya ini, kata Mbak Ita, tidak hanya menjaga keaslian sejarah, tetapi juga mewujudkan komitmen bersama dalam pelestarian warisan budaya.
"Alhamdullilah sekarang sudah berstatus cagar budaya. Harapannya, siapapun nanti yang menempati, tidak akan mengubah fasad sehingga bisa jadi rumah sekaligus objek wisata di Kota Semarang," imbuhnya.
Artikel Terkait
Akulturasi Budaya Dalam Festival Cheng Ho Begitu Kuat
Minta Atensi Capres Ganjar, Tokoh Papua Sebut Anak Papua Akrab dengan Budaya Merokok dan Narkoba Sejak Dini
Miris Pengrajin Payung Lukis Juwiring Umumnya Sepuh Usia 80 Hingga 100 Tahun, Gen Z Belum Minat Teruskan Warisan Budaya Ini
Budaya Jamu Ditetapkan Jadi Warisan Tak Benda UNESCO, Ini Tujuh Ramuan Jamu untuk Meningkatkan Imunitas yang Bisa Dicoba
Simak Wir! Inilah Alasan Kenapa Kucing jadi Simbol Keberuntungan di Setiap Budaya