Ekonom Faisal Basri Ungkap Alasan Menteri Jadi Resah dan Mundur dari Kabinet Jokowi, Sudah di Luar Akal Sehat

photo author
- Jumat, 19 Januari 2024 | 16:02 WIB
Presiden Joko Widodo (instagram)
Presiden Joko Widodo (instagram)

Baca Juga: Zuriyah Asli Hasyim Asy'ari Tantang Gus Miftah untuk Buktikan Kalau Benar PKS Wahabi

"Kalau bapak ibu mau terus silahkan, saya mundur itu biasa terjadi dimana-mana, seperti di Israel yang gak setuju dengan Netanyahu perang mundur. Di Amerika juga banyak, tidak hanya menteri, high rangking official tidak setuju dengan diberikan senjata terus (perang), karena ini menyangkut nilai. Tidak hanya nilai ekonomi, teknik juga ada standar, nilai standar keilmuan, menurut saya standar itu sudah dilewati melewati batas," jelasnya.

Artinya, dengan nilai standar yang sudah melebihi batas timbul ketidaknyamanan dari para menteri karena melanggar aturan.

"Kalau sekali melanggar dimaafkan tapi kalau terus-terusan. Saya juga ngobrol dengan beberapa dari para menteri tapi bukan dengan Sri Mulyani dan Pak Basuki. Saya gak bilang nama, dengan yang lain jadi, saya samarkan tentu saja, jadi pak Jokowi ingin keliling indonesia 2024 lebih itens, bagikan apalah anggaran tapi belum ada di APBN uangnya," jelas Faisal.

Baca Juga: Ikuti Aturan KPU, Satpol PP Larang Pemasangan Alat Peraga Kampanye di Flyover

Menurut keterangan menteri yang tak mau disebutkan namanya oleh Faisal, Jokowi seolah tak mau tahu kegiatan di 2024 ini harus ada anggarannya walau di APBN belum tertulis.

"Ya Jokowi minta diusahakan, kalau dilaksanakan itu kan kalau dilakukan crime karena setiap sen dari APBN harus ada persetujuan, gak bisa jumpalitan-jumpalitan," beber Faisal.

Dari situlah, para menteri mulai resah.

"Nah mulai resah temen-temen ini ya, untuk menyelamatkan republik orang-orang spritual harus mundur untuk menentukan jarak yang benar dengan yang tidak benar, harus jelas," katanya.

"Kemudian saya ngobrol-ngobrol dengan petinggi partai dan macem-macemlah, muncullah yang paling siap mundur Sri Mulyani dan Pak Basuki dalam kaitan dengan kampanye Gibran, karena ini sudah di luar bion akal sehat," tegas Faisal.

Bahkan ada satu lagi juga pejabat, ia pun tegas tak mau diajak cawe-cawe oleh Jokowi.

"Salah satu pejabat gubernur di Jawa Tengah yang juga orang dekat Jokowi, ia hanya mau menjalankan tugas sesuai tupoksinya saja, karena sudah banyak kerusakan luar biasa yang dilakukan Jokowi," pungkas Faisal.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Keikei Utari

Sumber: YouTube CNBC Indonesia

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X