Sindiran Keras Megawati, Pemilu Bukan Alat untuk Melanggengkan Kekuasaan, Ada Moral dan Etika yang Harus Dijunjung

photo author
- Kamis, 11 Januari 2024 | 19:55 WIB
Ketua Umum Megawati Soekarno Putri sampaikan pidato politik di HUT PDI Perjuangan, Rabu (10/1/2024) Yotube Kompas TV
Ketua Umum Megawati Soekarno Putri sampaikan pidato politik di HUT PDI Perjuangan, Rabu (10/1/2024) Yotube Kompas TV

"Mereka berani menyampaikan sikapnya, saya lihat Ketua RT marah-marah, tuh saya langsung ngomong sendiri jiahh, karena apa, dia bilang mana surat perintah gak ada Ketua RT dipilh lo sama warga jadi kamu musti lapor ma saya," ujar Megawati.

Baca Juga: Rilis UGM, Sering Bolos di Rapat Permusyawaratan Hakim Sampai 28 Kali, Hakim MK Anwar Usman Terkejut

Megawati mencontohkan bagaimana warga punya hak atas pilihan capresnya dan jangan mentang-mentang memenangkan capres tertentu, lantas mengintimidasi warga dengan pasang baliho maupun spanduk tanpa izin warga dan Ketua RT-nya.

"Itu hak loh, kewajiban, lupa emangnya rakyat mau kamu pentungin, penjajah boleh kamu tembak tapi kalau rakyat no, no, no," katanya tegas.

Megawati dalam pidatonya juga berpesan bahwa ia tahu siapa yang mengintimidasi rakyat.

"Ini adalah negara merdeka dan berdaulat, tidak ada sebagian yang merasa bahwa kekuasaan itu ada di tangan rakyat, katanya demokratis, demokrasi, mana?" tanya Megawati.

Megawati juga menyayangkan hukum pun kini dapat dengan mudah dipermainkan.

"Hukum dipermainkan bahwa kekuasaan dapat dijalankan semau-maunya. Pemilu bukan alat politik untuk melenggangkan kekuasaan dengan berbagai cara, di dalam pemilu pemilihan umum ada moral dan etika yg harus dijunjung tinggi," pungkasnya tegas.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Keikei Utari

Sumber: Youtube Kompas TV

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X