Ini Dia 11 panelis Terkemuka yang Bakal Merumuskan Pertanyaan Seputar Pertahanan, Keamanan, dan Geopolitik di Debat Capres Kedua 2024

HUKAMA NEWS - Debat kedua calon presiden (capres) dijadwalkan pada 7 Januari 2024 di Istora Senayan, Jakarta.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengumumkan 11 nama panelis yang akan merumuskan daftar pertanyaan terkait isu-isu penting dari tema debat tersebut.

11 panelis terkemuka dengan latar belakang keahlian yang beragam telah ditunjuk untuk merumuskan pertanyaan krusial.

Baca Juga: Inilah Rincian Format Debat Capres III yang Diselenggarakan KPU, Isu yang Dibahas dan 11 Nama Panelis Debat

Mereka, sebagai pakar di bidang pertahanan, keamanan, dan geopolitik, akan membawa keberagaman perspektif dan pengetahuan mendalam ke atas panggung.

Dengan peran mereka dalam merumuskan pertanyaan, diharapkan debat capres akan menjadi panggung yang informatif dan relevan, memberikan wawasan mendalam mengenai isu-isu krusial yang akan memengaruhi masa depan bangsa.

Dalam upaya untuk memberikan wawasan mendalam seputar pertahanan, keamanan, hubungan internasional, dan geopolitik. 

Baca Juga: Usai Hasil Tes Urin Dinyatakan Negatif Narkoba Akhirnya Saipul Jamil Dibebaskan Polisi

Dilansir HukamaNews.com dari KPU, berikut panelis-panelis yang memiliki latar belakang dan kompetensi yang dipilih oleh KPU.

1. Prof. Angel Damayanti

Guru Besar Bidang Keamanan Internasional Fisipol Universitas Kristen Indonesia, Prof. Angel Damayanti, akan menjadi salah satu panelis.

Dengan latar belakang pendidikan dari Universitas Indonesia, National University of Singapore, dan Institute of Post Graduate Studies, Universiti Sains Malaysia, Angel Damayanti membawa pengalaman dan keahliannya sebagai dosen Hubungan Internasional di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UKI.

Baca Juga: Ini Alasan Mengapa RSUD Moewardi Surakarta Punya Laboratorium Stem Cell Punca dan Kidney Center

2. Curie Maharani Savitri

Curie Maharani Savitri, dosen Hubungan Internasional dan ahli kajian industri pertahanan dan alih teknologi Universitas Bina Nusantara (Binus), menjadi panelis berikutnya.