Mengenal NYAMUK WOLBACHIA, yang Membuat Mantan Menkes Siti Fadilah Supari Ngamuk

photo author
- Kamis, 16 November 2023 | 10:17 WIB
Ilustrasi nyamuk Wolbachia yang digunakan untuk memberantas nyamuk Aedes aegypti yang menyebabkan DBD
Ilustrasi nyamuk Wolbachia yang digunakan untuk memberantas nyamuk Aedes aegypti yang menyebabkan DBD

Sebelumnya, mantan Menteri Kesehatan menyerukan penolakan penyebaran Nyamuk Wolbachia di wilayah Indonesia.

Baca Juga: Kemenag Sebut Konsekuensi Penting bagi PPIU yang Tidak Melakukan Sertifikasi atau Sertifikasi Ulang, Bakal Dibekukan!

"Penyebaran nyamuk Wolbachia ini membawa risiko bagi kesehatan masyarakat dan bisa menimbulkan penyakit baru yang berbahaya bagi kesehatan rakyat Indonesia. Segera hentikan!" tegas Siti Fadilah.

Ia menjelaskan bahwa penyebaran ini bersifat percobaan yang menggunakan masyarakat Indonesia sebagai percobaan ini.

"Ini namanya rakyat kita jadi kelinci percobaan dan ini tidak boleh. Siapa yang bertanggung jawab terhadap risiko yang akan datang," ujarnya.

Baca Juga: Solidaritas Indonesia dengan Palestina, Menag Yaqut Cholil Qoumas Sebut Fatwa Haram sebagai Bentuk Dukungan

Siti Fadilah pun menyoroti keterlibatan Kementerian Kesehatan dalam penyebaran nyamuk Wolbachia.

"Apakah sudah ada izin keamanan dan pertahanan? Karena ini menyangkut kedaulatan Republik Indonesia. Jangan sembarangan menyetujui percobaan yang langsung dilakukan pada rakyat Indonesia," ujarnya.

Sebelumnya, Gerakan Sehat Untuk Rakyat Indonesia menyampaikan keprihatinan yang mendalam terkait adanya program Pemerintah berupa penyebaran telur nyamuk Aedes Aegypti yang terpapar bakteri Wolbachia dalam jumlah jutaan.

Baca Juga: Tegaskan Asli Indonesia, Le Minerale Menyayangkan Penyebaran Hoax Terkait Tuduhan Sebagai Perusahaan Asing

Gerakan Sehat Untuk Rakyat Indonesia mengingatkan Pemerintah untuk segera menghentikan rencana pelepasan 200 juta nyamuk Wolbachia di Pulau Bali pada 13 November 2023, dan juga di 5 kota lainnya yaitu di Jakarta Barat, Bandung, Semarang, Kupang dan Bontang.

Program penyebaran nyamuk yang bekerjasama dengan World Mosquito Program (WMP) ini mengklaim akan menurunkan penyakit Demam Berdarah, padahal Pemerintah telah berhasil melakukan pengendalian Demam Berdarah dalam 10 tahun terakhir.

Keprihatinan dan tuntutan disuarakan secara bersama oleh “Gerakan Sehat Untuk Rakyat Indonesia”, sebuah gerakan yang diinisiasi oleh SFS Foundation, Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (ASPEK Indonesia), dan Gladiator Bangsa, serta didukung oleh Puskor Hindunesia, dalam konferensi pers pada Minggu, 12 November 2023 di Hotel Grandhika, Jakarta Selatan.

Baca Juga: Ratusan Influencer dan Pekerja Kreatif Bersatu untuk Dukung Prabowo-Gibran

Pada acara tersebut, Dr. Ir. Kun Wardana Abyoto, MT, menjelaskan program pelepasan ratusan juta nyamuk Wolbachia di Indonesia ini membawa risiko parah, antara lain risiko terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan, karena belum ada studi menyeluruh di Bali, Jakarta Barat, Bandung, Semarang, Kupang dan Bontang secara jangka panjang sehingga berpotensi risiko terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan, termasuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sukowati Utami JI

Sumber: KOMPASTV

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X