Lalu Adib Khumaidi menginformasikan pada website terdapat 1.000 data dokter baru yang masuk setiap bulannya, sehingga masyarakat diminta untuk menjadi komponen pengawas agar kejadian seperti ini tak berulang kembali.
"Tersangka S menjadi sebuah pembelajaran," tuturnya.
Baca Juga: Mencari Negarawan Sejati dalam Kontestasi Pilpres 2024
Adib Khumaidi mengatakan adanya kemajuan teknologi saat ini merupakan salah satu penyebab lolosnya dokter gadungan itu berpraktik. Sehingga dirinya mengimbau seluruh pihak seperti masyarakat, rumah sakit, dan perawat untuk dapat waspada akan segala tingkah laku yang tidak wajar pada rekan kerjanya (dokter atau perawat).
Hal ini penting agar tidak terjadi sesuatu yang buruk kepada pasien atau masyarakat yang tengah dirawat.
"Kami memahami bukan hanya pemeriksaan dokumen atau pemberkasan karena pemalsuan dokumen dengan kecanggihan teknologi akan sangat mudah," katanya.***