lingkungan

Kura-Kura Duri, Reptil Endemik Indonesia yang Makin Langka

Minggu, 1 Mei 2022 | 07:12 WIB
kura-kura duri

 

HUKAMANEWS.COM - Salah satu jenis kura-kura langka ternyata ditemukan di Indonesia. Beberapa waktu lalu, saat sedang berpatroli, petugas Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) menemukan kura-kura duri (Heosemys spinosa) berukuran 7 cm. 

Kura-kura duri juga dikenal dengan beberapa nama dalam bahasa Inggris yakni Spiny Terrapin, Spiny Turtle, Cogwheel Turtle, dan Sunburst Turtle. 

Memiliki ukuran tubuh yang tidak terlalu besar, bagian karapas kura-kura duri ini ketika dewasa berukuran sekitar 21-24 cm dan bobot tubuhnya sekitar 1,5-2 kg. Karapas dewasa cenderung berwarna cokelat dengan garis pucat pada bagian tengahnya. Sedangkan kepalanya berwarna cokelat kehitaman dan samar-sama bergaris merah.

Ia juga memiliki keping karapas yang bergerigi seperti duri, tetapi akan menghilang sering kura-kura tumbuh dewasa. Duri tersebut berfungsi melindunginya dari predator. 

Kura-kura duri merupakan hewan diurnal, ia sangat aktif di siang hari dan termasuk spesies herbivora. Ia banyak makan buah-buahan yang jatuh dari pohon dan berbagai tumbuhan hutan lainnya. Terkadang, ia juga memakan beberapa jenis invertebrata. 

Seperti kebanyakan jenis kura-kura, ia cenderung hidup menyendiri tetapi mereka tidak teritorial. Tidak jarang beberapa kura-kura duri menempati lahan yang sama, namun jarang berinteraksi di luar kawin. Kehidupannya termasuk crespular, ia keluar selama jam-jam senja untuk mencari makan dan menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bersembunyi. 

Musim hujan akan merangsang kura-kura duri untuk berkembang biak. Kura-kura jantan akan menyenggol betina sebagai ajakan untuk kawin. Jika si betina bersedia, kura-kura jantan akan berenang di atasnya tanpa menggenggam dengan cakarnya. Ini adalah cara kura-kura duri bereproduksi secara tradisional. Sedangkan di penangkaran, kura-kura jantan akan dirangsang dengan percikan air dan mereka akan mengejar betina sebagai ajakan kawin.

Pengamatan di penangkaran menyatakan bahwa reproduksi kura-kura duri akan berlangsung pada bulan Desember dan Februari. Saat hujan atau dilakukan penyemprotan air, kura-kura jantan menjadi lebih bersemangat mengejar betina untuk kawin.

Betina dapat berkembang biak tiga kali setahun dan akan bertelur tiga sampai empat telur per musim. Ketika bertelur, kura-kura muda akan memiliki karapas yang lebih datar dan lebih berduri. Jika merasa terancam, ia akan mengeluarkan kotoran sebagai bentuk pertahanan diri.

 

Spesies endemik Indonesia

Kura-kura duri merupakan spesies endemik Indonesia yang dapat dijumpai di beberapa wilayah di Sumatra dan Kalimantan, serta pulau-pulau kecil di sekitarnya termasuk kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Kepulaua Natuna, dan Nias. Namun, spesies ini juga ditemukan di beberapa negara Asia Tenggara seperti Myanmar, Thailand, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan Filipina. 

Termasuk kura-kura air tawar, mereka kebanyakan berada di sungai-sungai dangkal di hutan hujan tropis dataran rendah hingga ketinggian 900 meter di atas permukaan laut. Namun, sebagai hewan semi-akuatik, ia juga sering naik ke daratan dan bersembunyi di antara tumpukan daun, semak-semak, atau rerumputan. Di hutan Sumatra, kura-kura duri juga kerap ditemukan di cekungan tanah bekas pijakan kaki gajah. 

Halaman:

Terkini