Gunakan Sabut Kelapa, Siswa SMA Negeri 1 Yogyakarta Kenalkan Sepatu Anti Bau

photo author
- Selasa, 24 Juni 2025 | 19:27 WIB
Dosen Politeknik ATK Yogyakarta, Abimanyu Yogadita Restu Aji saat menilai sepatu inovasi siswa SMA Negeri 1 Yogyakarta, Selasa (25/6)  (Elizabeth Widowati )
Dosen Politeknik ATK Yogyakarta, Abimanyu Yogadita Restu Aji saat menilai sepatu inovasi siswa SMA Negeri 1 Yogyakarta, Selasa (25/6) (Elizabeth Widowati )

HUKAMANEWS – Menggunakan bahas limbah sabut kelapa dengan kombinasi akar wangi, dua siswa SMA Negeri 1 Yogyakarta menciptakan inovasi sepatu anti bau kaki dalam ajang Seminar Anugerah Inovasi dan Penelitian (AIP) yang digelar di Balai Kota Yogyakarta, Selasa, 24 Juni 2025.

Siswa itu bernama Laksita Ardiyanti dan Anindya Rahmah Anjani memperkenalkan produk bernama SEKAR (Sepatu Anti Bau Kaki Berbahan Sabut Kelapa Bercorak Lurik Yogyakarta) yang dirancang sebagai solusi ramah lingkungan dan sekaligus pelestarian budaya lokal. 

“SEKAR tidak hanya berfungsi sebagai solusi untuk mengurangi penumpukan limbah organik, tetapi juga sebagai upaya pelestarian budaya lokal dan penguatan ekonomi kreatif,” ujar Laksita. 

Baca Juga: Review Huawei nova 13 Pro Bawa Dua Kamera Depan Autofokus, Smartphone Selfie Terbaik dengan Fitur Flagship yang Mencengangkan

Produk ini menggabungkan sabut kelapa, akar wangi sebagai penghilang bau alami, kulit sintetis, serta motif lurik khas Yogyakarta sebagai identitas budaya. 

Menurut Laksita, semua bahan diproses secara manual dengan prinsip produksi rendah emisi dan berbiaya murah, menjadikan produk ini ramah lingkungan dan mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di aspek konsumsi dan produksi bertanggung jawab. 

“Dalam proses pembuatannya, kami juga menerapkan prinsip produksi rendah emisi dan berbiaya murah," ujarnya. 

Baca Juga: Judul Media Sudutkan Ustadz Khalid Basalamah, Padahal KPK Panggil Ustadz Sebagai Saksi dan Konsultasi Terkait Dugaan Korupsi Kuota Haji Khusus

Sementara itu, Anindya menjelaskan saat ini tengah menjajaki kerja sama dengan pelaku industri kecil dan pengrajin lokal. 

"Kami sedang menjajaki kerjasama dengan pelaku industri kecil dan pengrajin lokal untuk memperluas produksi,” tambah Anjani.

Kepala Bidang Riset, Inovasi Daerah, dan Pengendalian Bappeda Kota Yogyakarta, Danang Yulisaksono, menyampaikan bahwa seminar ini merupakan tindak lanjut dari program AIP 2024. Kegiatan ini menjadi ruang untuk mendalami potensi implementasi inovasi pelajar dalam pembangunan daerah. 

Baca Juga: Iran Gempur Pangkalan Militer AS di Qatar, Ketegangan Kawasan Timur Tengah Memuncak

“Kami menyadari bahwa tidak semua karya dapat langsung diimplementasikan oleh kementerian atau perangkat daerah. Oleh karena itu, forum ini menjadi ruang diskusi dan pemetaan bersama,” ujarnya. 

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Elizabeth Widowati

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X