Nggak sedikit pula yang membanding-bandingkan dengan toilet mall di luar Malang.
Perlu diketahui bahwa hampir semua mal di Malang menerapkan toilet dibayar.
Ada yang menyediakan fasilitas toilet gratis seperti Transmart. Itu pun kondisinya miris, sehingga kerap menjadi validasi pentingnya toilet berbayar.
Kalau toilet nggak bayar jadi nggak terurus dan jorok, kurang lebih begitu dalil pembenaran yang dibuat.
Lalu apakah kondisi toilet berbayar benar-benar bersih?
Nggak juga sih, standar saja. Palingan lantainya dipel biar nggak becek. Toilet nggak bau pesing saja sudah Alhamdulillah.
Yang bikin sebal, fasilitas dasar seperti tisu dan sabun terkadang telat diisi. Padahal sabun dan tisu seharusnya menjadi bare minimum yang selalu ada di setiap bilik toilet umum.
Apalagi sudah berbayar begini.
Kalau dibandingkan dengan toilet di mal Surabaya, Jogja, atau Jakarta jelas jauh banget bedanya.
Di sana toiletnya nggak cuma bersih dan bebas dari bau pesing, bahkan bentuknya estetik. Nggak kalah menarik dengan toilet hotel, bahkan bisa dipakai mirror selfie buat flexing tipis-tipis.
Toilet mal berbayar dianggap sebagai culture shock di Malang oleh orang-orang luar
Orang luar Malang yang berkunjung atau sempat tinggal di Malang banyak membagikan keheranannya atas keberadaan toilet mal berbayar.
Pasalnya di kota-kota lain toilet mal sudah digratiskan. Alhasil mereka yang nggak terbiasa dengan aturan ini kerap mengalami kesulitan lantaran nggak membawa uang kecil.***