Megawati Tantang Jokowi, Ya Kok Susah Amat Ya, Kalau di Ijazah Betul Gitu Kasih Saja, Ini Ijazah Saya, Gitu Loh!

HUKAMANEWS - Megawati Soekarnoputri akhirnya angkat suara soal polemik ijazah palsu Jokowi.

Presiden ke-5 RI sekaligus Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri itu menyarankan pemilik ijazah untuk menunjukkan ijazahnya agar tak menimbulkan polemik yang berkepanjangan.

Tanpa menyebut nama Jokowi, Megawati terlihat geram karena masalah ijazah palsu Jokowi berbelit-belit dan menyeret banyak pihak.

Hal itu disampaikan Megawati saat memberikan sambutan dalam acara peluncuran buku 'Pengantar Pemahaman Konsepsi Dasar Sekitar Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI)' di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Jakarta Pusat, Rabu (14/5).

"Orang banyak kok sekarang gonjang-ganjing urusan ijazah, bener opo enggak? Ya kok susah amat ya, kan kalau di ijazah betul gitu, kasih aja, 'ini ijazah saya' gitu loh," kata Megawati.

Namun, dia menantang agar pihak yang sedang digugat, tak perlu ragu menunjukkan ijazahnya jika asli.

Baca Juga: Datang Penuhi Undangan Polda Metro Jaya, Roy Suryo dan Dokter Tifa Kompak Tak Jawab Pertanyaan Penyidik, Ternyata Ini Penyebabnya

Sementara itu, tak main-main Dokter Tifa mengaku sudah dihubungi para ilmuwan dan peneliti dari Eropa, Amerika dan Australia.

Hal ini terkait untuk mendapatkan kebenaran secara akidah ilmiah dari skripsi Jokowi yang diklaim Dokter Tifa dan rekan-rekannya palsu.

"Jadi ini saya sebagai ilmuwan dan para peneliti diaspora dari Eropa, Amerika dan Australia sudah menghubungi kami," ujar Dokter usai dirinya memenuhi panggilan dari penyidik Polda Metro Jaya, Kamis (15/5).

Para ilmuwan dan peneliti ini akan bekerjasama dengan Dokter Tifa dan rekan seperti Roy Suryo, Rismon Sianipar dan lulusan UGM lainnya, terkait ijazah yang dikeluarkan UGM untuk Jokowi.

"Jadi ini hak kami untuk bisa mendapatkan kebenaran yang sejujur-jujurnya secara akidah ilmiah," katanya yang didampingi Agus Yunanto dan Roy Suryo serta relawan lainnya.

Menurut Dokter Tifa, rekannya Agus Yunanto yang nantinya akan menjembatani kerjasama dengan peneliti dari 3 negara tersebut.

"Senior saya Bapak Agus Yunanto yang akan menjalankan network bagaimana nanti kolaborasi kerjasama internasional yang sesuai dengan metodelogi penelitian masing-masing negara," jelas Dokter Tifa.