Dengan cara ini, keluarga akan memahami bahwa Anda memiliki pertimbangan sendiri dalam menentukan waktu yang tepat untuk menikah.
3. Mengalihkan Pembicaraan
Salah satu trik klasik adalah dengan mengalihkan pembicaraan ke topik lain yang lebih netral.
Misalnya, setelah menjawab singkat, langsung tanyakan balik, "Ngomong-ngomong, anaknya sekarang kelas berapa?" atau "Lebaran ini masak apa aja?"
Teknik ini cukup efektif karena secara alami akan menggiring obrolan ke arah yang berbeda.
4. Menyampaikan Perspektif Pribadi
Bagi sebagian orang, menikah adalah keputusan besar yang tidak bisa terburu-buru.
Jika Anda ingin memberikan jawaban yang lebih serius, bisa mengatakan, "Saya percaya bahwa setiap orang punya waktunya masing-masing. Yang penting, menikah bukan karena tekanan, tapi karena kesiapan dan kecocokan."
Jawaban ini menunjukkan bahwa Anda memiliki pandangan yang matang terhadap pernikahan.
5. Jawaban Tegas dan Batasan Pribadi
Jika pertanyaan terus berulang dan terasa mengganggu, Anda bisa memberikan jawaban yang lebih tegas.
Katakan dengan sopan, "Saya lebih nyaman jika tidak membahas hal ini sekarang," atau "Saya yakin nanti akan ada waktunya sendiri."
Sikap tegas menunjukkan bahwa Anda memiliki kendali atas keputusan hidup Anda sendiri.
Baca Juga: Penasaran Cara Penentuan 1 Ramadhan Atau 1 Syawal, Ini Aturan yang Sudah Disepakati Negara Muslim