Studi ini juga menemukan bahwa semakin banyak waktu yang dihabiskan kucing bersama hewan yang telah meninggal sebelum kematiannya, semakin besar perubahan perilaku yang mereka tunjukkan.
Ini berlaku tidak hanya ketika kucing kehilangan sesama kucing, tetapi juga ketika mereka kehilangan anjing sebagai teman sejenis yang berbeda.
Kucing yang kehilangan anjing seringkali menunjukkan tanda-tanda kebingungan atau ketakutan, seperti bersembunyi atau terus-menerus mengendus tempat tidur atau mainan bekas anjing tersebut.
Kesedihan pada kucing, seperti pada hewan lain, sulit diukur secara objektif.
Namun, perubahan perilaku yang diidentifikasi dalam studi ini memberikan gambaran yang jelas bahwa kucing merasakan dampak emosional dari kehilangan.
Perilaku seperti mencari perhatian lebih dari pemiliknya, mengeluarkan suara lebih sering, atau terlihat lesu dan kurang bersemangat adalah beberapa tanda yang bisa diamati.
Selain itu, penelitian lain yang dilakukan pada tahun 2016 mendukung temuan ini.
Baca Juga: Pria Ditemukan Tewas Gantung Diri di Kamar Kosan Grogol Petamburan Jakarta, Lima Hari Tak Terlihat
Penelitian tersebut menemukan bahwa dalam enam bulan atau lebih setelah kematian hewan peliharaan lain, baik kucing maupun anjing menunjukkan peningkatan perilaku mencari perhatian.
Ini menunjukkan bahwa kesedihan bukanlah emosi yang eksklusif pada manusia atau anjing, tetapi juga bisa dialami oleh kucing.
Sebagai pemilik hewan peliharaan, penting untuk memahami bahwa kucing Anda mungkin mengalami masa berkabung setelah kehilangan teman sejenisnya.
Memberikan lebih banyak perhatian, membiarkan mereka memiliki waktu dan ruang untuk beradaptasi, dan mempertimbangkan untuk memberikan mainan atau aktivitas baru bisa membantu mereka melewati masa sulit ini.
Jika Anda melihat kucing Anda mengalami perubahan perilaku yang signifikan dan berkepanjangan setelah kehilangan, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan dokter hewan.