HUKAMANEWS - Hari itu, Rina merasakan tubuhnya mulai tidak nyaman. Panas tinggi yang tak kunjung turun, nyeri pada sendi, dan munculnya bintik-bintik merah di kulit membuatnya khawatir. "Apakah ini demam berdarah?" pikirnya.
Dengan tergesa-gesa, ia segera pergi ke dokter, dan kekhawatirannya pun terbukti. Rina positif terkena demam berdarah.
Kasus seperti yang dialami Rina kini semakin sering terjadi di lingkungan kita. Setiap musim hujan hingga pancaroba, demam berdarah dengue (DBD) kembali menjadi momok menakutkan bagi banyak orang.
Meskipun sudah ada upaya dari pemerintah untuk memberantas nyamuk Aedes aegypti sebagai penyebab utama penyakit ini, kasus DBD tetap saja meningkat dari tahun ke tahun.
Mengapa Demam Berdarah Semakin Mewabah?
Seiring dengan perubahan iklim, musim hujan tidak lagi datang dengan pola yang pasti. Curah hujan yang tinggi menyebabkan banyak genangan air, tempat nyamuk Aedes aegypti berkembang biak.
Selain itu, kepadatan penduduk dan minimnya kebersihan lingkungan juga turut memperparah penyebaran penyakit ini. Tanpa tindakan pencegahan yang tepat, wabah demam berdarah akan terus menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat.
Baca Juga: TOP 20 Jenis Ikan Koi Populer yang Bisa Dipelihara, Lengkap dengan Panduan Merawatnya
Bagaimana Cara Mencegahnya?
1. Menguras dan Menutup Tempat Penampungan Air
Nyamuk Aedes aegypti berkembang biak di air yang tergenang. Oleh karena itu, sangat penting untuk rutin menguras tempat-tempat yang bisa menjadi sarang nyamuk, seperti bak mandi, ember, atau penampungan air lainnya.
Selain itu, pastikan untuk menutup rapat tempat penampungan air agar tidak menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.