Stresor ini mencakup berbagai masalah psikososial, seperti beban pelajaran di sekolah, kelebihan kegiatan harian, masalah pergaulan, hubungan interpersonal, dan bahkan kehadiran hubungan toksik.
Semua ini, menurut dr. Lahargo, menjadi pemicu potensial bagi munculnya gangguan kesehatan jiwa pada Generasi Z.
Dampak Teknologi Informasi
Dalam analisisnya, dr. Lahargo juga menyoroti dampak negatif teknologi informasi terhadap kesehatan mental Generasi Z.
Baca Juga: Waspada Cuaca Ekstrem Saat Nataru, BMKG: Waspadai Hujan Lebat dan Angin Kencang di Wilayah Ini!
Meskipun perkembangan teknologi tidak selalu merugikan, adanya fenomena seperti cyber bullying, adiksi terhadap media sosial dan game, serta judi online memberikan tekanan tambahan pada kesehatan mental Generasi Z.
Media sosial, sebagai salah satu produk dari kemajuan teknologi, membawa dampak serius pada kesehatan mental.
Generasi Z cenderung membandingkan diri mereka dengan orang lain secara konstan melalui platform tersebut.
Hal ini dapat mengakibatkan penurunan kepercayaan diri dan masalah mental yang lebih serius.
"Membuat diri merasa tak sepadan, tak selevel yang berujung pada rasa insecure secara berulang dan berlebihan," pungkas dr. Lahargo.
Upaya Penanggulangan dan Kesadaran Masyarakat
Penting bagi pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat umum untuk bekerja sama dalam menangani peningkatan gangguan kesehatan mental pada Generasi Z.
Program pendidikan yang lebih holistik, dukungan psikologis yang lebih luas di sekolah, dan kesadaran masyarakat tentang dampak teknologi terhadap kesehatan mental perlu ditingkatkan.