lifestyle

Rahasia Gen Z Produktif, Ya Berhenti Merokok

Kamis, 7 Desember 2023 | 16:10 WIB
Ilustrasi rokok (ANTARA/Pexels/Basil MK)

HUKAMANEWS - Sudah menjadi pemandangan umum, anak muda usia sekolah menengah pertama, bukan lagi belajar merokok, tetapi sudah fasih merokok.Yuk, simak bahaya yang sudah menanti di masa depan.

Prof. Dr.dr.Ani Retno Prijanti dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mengatakan rokok adalah sumber dari zat radikal bebas. Ia akan menghancurkan perlahan protein dan DNA yang tersusun dalam membran otak manusia. Gambarannya kemudian ,sel neuron itu akan mati, maka tidak ada lagi sambungan ke file memori.Jelasnya, sebagai perokok akan menjadi pelupa.

" Bayangkan saja, satu isapan rokok ini mengandung 200.000 zat radikal bebas.Sementara perokok saat ini, umumnya akan menghabiskan rokok hingga 12 batang untuk per harinya.Bisa dibayangkan kerusakan otak yang sudah menanti didepan," kata  Prof. Dr dr.Retno Prijanti, dalam perbincangan mengenai kerusakan akibat merokok, di Jakarta, 6 Desember 2023.

Baca Juga: Pantas Peserta COP28 di Dubai Tinggalkan Jokowi, Greenpeace Beberkan Bukti Jokowi Tutup Mata Gagalnya Food Estate

Pertanyaan setelah sadar akan bahaya merokok, apakah kemudian fungsi otak akan kembali pulih.Pihaknya menyebutkan sistem cell dalam otak tidak bisa dikembalikan.

"Sangat langka untuk bisa mengembalikan sistem Cell otak seperti semula pasca berhenti merokok.Untuk menghasilkan sel - sel baru, tidak bisa secara instan.Jadi namanya Gen Z, sudahlah tidak perlu merokok," sarannya secara tegas.

Indonesia saat ini hampir sebagian besar didominasi oleh generasi Z dan milenial. Menurut kacamata pihaknya, dalam 10 tahun ke depan, namanya Gen Z ini sudah masuk dalam usia produktif. Bisa dibayangkan kualitas sumber daya manusia Indonesia  di tahun emas kedepan.

Baca Juga: Jokowi Pidato di Conference Lingkungan COP28 Dubai, Peserta Konferensi Malah Walk Out. Gara-gara Gagalnya Prabowo Garap Food Estate?

Rokok saat ini pun terbagi dalam banyak macam, mulai dari rokok kretek menggunakan mesin maupun tangan, termasuk  terkini adalah rokok elektrik. Untuk menguasai pasar anak muda, industri rokok pun menciptakan aneka aroma dan rasa manis , agar membuat semakin menikmati dalam setiap hisapannya.

Laporan Kementerian Kesehatan RI pada konferensi pers Hari Tanpa Tembakau (HTT) Sedunia 2023, jumlah perokok di Indonesia meningkat pada periode 2013 hingga 2019, terutama pada usia anak dan remaja yaitu lebih dari 2%.

Baca Juga: Sebelum Berdagang Gen Z Pahami Dulu Ilmu Agama Agar Terhindar dari Haramnya Riba

Data lain dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022 menunjukkan bahwa Jawa Barat berada di urutan ke-12, sebagai salah satu provinsi dengan persentase tertinggi perokok berusia di atas/ sama dengan 15 tahun, yakni sebesar 32,07 %.

 

Tags

Terkini

8 Buah Ampuh untuk Jaga Ginjal Tetap Sehat

Selasa, 25 November 2025 | 21:24 WIB