HUKAMA NEWS - Dalam perjalanan hidup, interaksi dengan berbagai kepribadian menjadi hal yang tidak terhindarkan.
Salah satu tantangan yang mungkin dihadapi adalah berteman dengan orang yang memiliki sifat toxic atau beracun.
Bagi generasi Z, atau yang lebih dikenal sebagai Gen Z, mengelola hubungan dengan teman-teman toxic dapat menjadi ujian kecerdasan emosional mereka.
Dirangkum HukamaNews.com dari Forbes health dan Inc, Berikut adalah beberapa cara elegan yang dapat diterapkan oleh individu dengan kecerdasan emosional tinggi dalam menghadapi teman toxic.
Menetapkan Batasan dengan Bijak
Satu langkah awal yang diambil oleh individu dengan kecerdasan emosional tinggi adalah menetapkan batasan yang jelas.
Mereka tidak membiarkan diri mereka terperdaya atau tersulut emosi oleh perilaku toxic.
Baca Juga: Lagi, Satu Pendaki Zhafirah Wafat Imbas Erupsi Gunung Marapi, Korban Sempat Dirawat di Rumah Sakit
Penting untuk memahami bahwa bersikap ramah bukan berarti membiarkan orang toxic mengontrol kita.
Melalui pemahaman yang rasional, individu dengan kecerdasan emosional tinggi dapat menilai kapan harus terlibat dan kapan harus menjauh dari orang toxic.
Jika orang toxic tersebut adalah teman dekat, telah terbiasa memahami kebiasaan perilakunya.
Hal ini mempermudah untuk memprediksi tingkah laku mereka.
Oleh karena itu, penting untuk berpikir secara rasional dan menentukan kapan keterlibatan lebih lanjut diperlukan atau ketika menjauh adalah keputusan yang bijak.
Artikel Terkait
Baru Juga Bebas Oktober , Pesinetron Ammar Zoni Seolah Tak Kapok Kembali Ditangkap Polisi Karena Narkoba
Menikmati Gastronosia di Candi Borobudur, Penikmat Rasakan Sensasi Kuliner Ala Kerajaan Mataram Kuno
Gen Z Wajib Tahu, Ini 9 Makanan Anti Stres yang Bikin Bahagia Setiap Hari, Bukan Cuma Cokelat, Lho!
5 Aktor Korea yang Semakin Bersinar di 2023, Simak Profil Singkatnya dan Siapa tahu Ada Favoritmu!
Manfaat Langsung Tinggal Terpisah bagi Gen Z, Cek 5 Dampak Positif yang Perlu Dipahami
Gen Z Merasakan Goncangan pada Kepercayaan Diri? Simak 5 Cara Mencintai Diri Sendiri Menurut Master Psikologi