HUKAMA NEWS - Pepatah yang mengatakan "mulutmu adalah harimaumu" mungkin terdengar klise, namun, faktanya lidah memiliki kekuatan yang luar biasa, mampu melukai orang lain.
Kekerasan verbal, walaupun seringkali kurang disadari, menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari yang perlu kita kenali dan hindari.
Pada kehidupan sehari-hari ini meski kekerasan verbal sering kita dengar di lingkungan sekitar namun bisa dihindari.
Baca Juga: Leadership ala Gen Z, Pahami cara Komunikasi Fleksibel dan Profesional untuk Mencapai Kesuksesan
Dilansir HukamaNews.com dari One Love, kita akan membahas beberapa bentuk kekerasan verbal yang sering terjadi dan dapat merugikan hubungan interpersonal.
1. Memanggil dengan Julukan Menghina
Kekerasan verbal sering kali dimulai dengan panggilan julukan menghina, terutama ketika terlibat dalam perdebatan.
Argumen yang melibatkan panggilan dengan julukan menghina dan kata-kata agresif dapat menjadi tanda bahwa komunikasi sedang menuju arah yang tidak sehat.
Dalam hubungan yang sehat, pihak yang terlibat dalam permasalahan akan berusaha menghentikan konflik dan mencari solusi yang saling menguntungkan.
2. Sarkasme yang Merendahkan
Penggunaan kalimat dan nada bicara sarkastik seharusnya tidak menjadi kebiasaan dalam interaksi sehari-hari.
Sarkasme, terutama jika disampaikan di balik candaan, dapat membuat orang lain merasa sedih dan meragukan harga diri mereka.
Baca Juga: Mengatasi Tantangan Mental Tempe dan Membangun Keberlanjutan dengan Intergenerational Learning
Penting untuk menyadari bahwa kata-kata sinis bisa menjadi bentuk kekerasan verbal yang tidak disadari.
Artikel Terkait
Gen Z Merasa Boros Banget Akhir-Akhir Ini? Ternyata Begini Lho Cara Hindari Sifat Konsumtif
Seiiring Meningkatnya Gangguan Kesehatan Mental, Gen Z Paling Sering Cari Lagu-lagu Sedih Alias Galau
Gen Z ,Siapkan Kopermu Untuk Libur Natal dan Tahun Baru Pakai Kereta Api
Rahasia Gen Z Produktif, Ya Berhenti Merokok
Gen Z Wajib Simak, Begini Cara Atasi Kecemasan dan Overthinking yang Sering Mengganggu Hidupmu
Mengatasi Tantangan Mental Tempe dan Membangun Keberlanjutan dengan Intergenerational Learning
Leadership ala Gen Z, Pahami cara Komunikasi Fleksibel dan Profesional untuk Mencapai Kesuksesan