global

Gerah dengan Zohran Mamdani yang Dinilai Menentangnya, Trump Ancam Bakal Tangkap Calon Walikota New York yang Suaranya Mulai Unggul

Rabu, 2 Juli 2025 | 20:35 WIB
Trump ancam tangkap Zohran Mamdani, calon Walikota New York, yang mulai disukai warga New York (Ist)


HUKAMANEWS - Presiden Donald Trump mengancam anggota parlemen negara bagian New York Zohran Mamdani dengan penangkapan.

Trump ancam calon walikota New York City dari Partai Demokrat itu, yang menentang operasi Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai.

Presiden juga terus menuduh sosialis Demokrat berusia 33 tahun itu sebagai seorang "komunis", saat berbicara kepada wartawan pada hari Selasa, di pusat penahanan migran baru yang disebut "Alligator Alcatraz" di Everglades, Florida.

Presiden Donald Trump berbicara selama diskusi meja bundar, saat ia mengunjungi pusat penahanan migran, yang dijuluki "Alligator Alcatraz," yang terletak di lokasi Bandara Pelatihan dan Transisi Dade-Collier di Ochopee, Florida, 1 Juli 2025.

Ketika ditanya oleh seorang wartawan apa pesannya kepada Mamdani, setelah ia mengatakan dalam pidato kemenangannya menyusul pemilihan pendahuluan wali kota New York City dari Partai Demokrat, bahwa ia akan "menghentikan agen ICE bertopeng untuk mendeportasi tetangga kita".

Trump menjawab, "Baiklah, kita harus menangkapnya."

Baca Juga: Warga Medan Rayakan Penangkapan Anak Buah Kesayangan Bobby Nasution, Topan Obaja Putra dengan Karangan Bunga

"Lihat, kita tidak butuh komunis di negara ini, tetapi jika kita punya, saya akan mengawasinya dengan sangat hati-hati atas nama bangsa," lanjut Trump.

Trump juga merujuk pada klaim palsu bahwa Mamdani berada di negara itu secara ilegal.

"Banyak orang mengatakan dia ada di sini secara ilegal," kata Trump.

"Kami akan melihat semuanya. Idealnya, dia akan berubah menjadi jauh lebih sedikit komunis. Namun saat ini dia seorang komunis. Itu bukan sosialis."

Lahir di Uganda, Mamdani telah tinggal di Amerika Serikat sejak berusia 7 tahun, dan menjadi warga negara yang dinaturalisasi pada tahun 2018.

Saat meninggalkan Gedung Putih pada hari Selasa pagi, Trump melanjutkan serangannya terhadap Mamdani setelah pemilihan pendahuluan, dengan menyebutnya "orang gila total" dan "berita buruk", serta mengulangi klaim palsunya bahwa politisi tersebut adalah seorang komunis.

Baca Juga: Bukan Sekadar Musik, Ditengah Krisis Global, SBY Teriakkan Panggilan Aksi Lewat Lagu 'Save Our World'

"Saya kira saya akan bersenang-senang bersamanya, mengawasinya, karena dia harus melewati gedung ini untuk mengambil uangnya," kata Trump, setelah mengancam akan menahan pendanaan dari New York jika Mamdani tidak "melakukan hal yang benar."

Halaman:

Tags

Terkini