Menteri Luar Negeri Abbas Araghchi menyebut serangan itu sebagai pelanggaran berat terhadap hukum internasional dan Traktat Nonproliferasi Nuklir (NPT).
Lewat platform X, ia menegaskan bahwa semua opsi respons sedang dipertimbangkan.
Kecaman juga datang dari sejumlah negara Amerika Latin.
Menteri Luar Negeri Venezuela Yvan Gil menyebut tindakan AS sebagai bentuk agresi militer yang didalangi oleh Israel.
Ia menyerukan penghentian segera semua aksi permusuhan dan meminta dihentikannya serangan terhadap fasilitas nuklir Iran.
Baca Juga: Ciptakan Aplikasi Plant Heroes, Sherly Phangestu Bantu Pahami Dunia Botani Lebih Mudah
Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel mengeluarkan pernyataan serupa, menganggap serangan udara tersebut sebagai pelanggaran hukum internasional yang bisa memicu krisis global yang tak terkendali.
Meksiko menempuh jalur berbeda dengan menyerukan deeskalasi konflik dan pemulihan hubungan damai di kawasan Timur Tengah.
Pernyataan resmi mereka mengedepankan dialog sebagai prioritas utama dalam menghadapi ketegangan yang sedang memuncak.
Australia juga ikut angkat bicara, menyebut program nuklir dan rudal Iran sebagai ancaman bagi perdamaian dunia.
Namun mereka tetap mendorong pendekatan diplomatik, sambil mencermati pernyataan Trump soal peluang menuju perdamaian.
Di Indonesia, Kementerian Luar Negeri melalui Direktur Perlindungan WNI Judha Nugraha menyatakan bahwa pihaknya terus memantau perkembangan situasi.
Sebanyak 97 warga negara Indonesia telah dievakuasi ke Baku, Azerbaijan, dan dalam kondisi aman.
Menurutnya, pemerintah siap melakukan evakuasi lanjutan jika situasi kembali memburuk.