global

Ini Aturan Liputan Perang di Israel,.Ada Tahapan Sensor Sebelum Tayang

Jumat, 20 Juni 2025 | 21:47 WIB
Polisi Israel memburu siapa pun yang merekam kondisi Israel yang hancur akibat rudal Iran (Ist)

Menyiarkan gambar rudal Israel yang diluncurkan atau rudal Iran yang dicegat.

Perintah tersebut juga melarang berbagi video dari media sosial tanpa peninjauan. Pembatasan baru tersebut berlaku segera setelah surat edaran disebar.

Bahkan tak segan - segan, fotografer di kota pelabuhan Haifa ditangkap pada Selasa,17 Juni 2025 dini hari saat memasang kamera untuk menangkap gambar potensi Ini 

Baca Juga: Andi Widjajanto Bantah Tudingan Beathor Suryadi Ijazah Jokowi Dibuat di Pasar Pramuka, Akui Lihat Ijazah Jokowi Tapi Lupa Bentuknya

Jurnalis dan editor sebelumnya sudah menghadapi penyensoran gila-gilaan dari pemerintah. Organisasi media diharuskan untuk menyerahkan artikel apa pun yang dapat menyinggung keamanan Israel kepada tim sensor militer untuk mendapatkan persetujuan sebelum dipublikasikan.

Berdasarkan peraturan yang berlaku, penyensor memiliki kewenangan untuk menghentikan penerbitan artikel apa pun jika terdeteksi bisa membawa ancaman bagi keamanan nasional Israel.

Namun, penyensor tidak boleh membatasi artikel atau laporan dengan alasan isi berita dapat merusak reputasi oknum tentara Israel atau politisi negara tersebut.

Baca Juga: Malangnya Tiga Mahasiswi dari Kampus yang Sama Ini Menjadi Korban Mutilasi dari Pelaku SJ, Diduga Karena Motif Utang dan Sakit Hati

Penyensoran sudah menjadi makanan sehari-hari bagi media Israel. Pada Mei lalu, majalah Israel-Palestina, +972, melaporkan tentang peningkatan sensor media yang belum pernah terjadi sebelumnya, sejak dimulainya perang di Gaza.

Menurut majalah tersebut, sepanjang tahun 2024, sensor militer Israel memblokir sepenuhnya 1.635 artikel agar tidak diterbitkan dan memberlakukan pembatasan sebagian pada 6.265 artikel lainnya.

Artinya, rata-rata ada sekitar 21 intervensi dalam berita yang dipublikasikan setiap harinya. 

Baca Juga: Bocoran Panas! OnePlus Siapkan Smartphone Gaming Pertama dengan Performa Ganas dan Desain Anti Mainstream

Angka itu 2 kali lipat lebih banyak dibandingkan penyensoran harian tertinggi selama konflik Gaza 2014, yakni sekitar 10 intervensi per hari.

Menurut Indeks Kebebasan Pers Dunia Reporters Sans Frontieres (RSF), Israel saat ini berada di peringkat ke-112 dari 180 negara dalam hal kebebasan pers. Israel berada di bawah Haiti, Guinea Bissau, Sudan Selatan, dan Chad.

"Kebebasan pers, pluralitas media, dan independensi editorial makin dibatasi di Israel sejak dimulainya perang di Gaza, yang dilancarkan oleh Israel pada 7 Oktober 2023 setelah serangan mematikan Hamas," menurut pernyataan RSF.

Halaman:

Tags

Terkini