HUKAMANEWS - Ketegangan antara Israel dan Iran kini memasuki fase yang lebih serius dan berbahaya.
Setelah saling serang antara kedua negara, Inggris mengambil langkah taktis dengan mengerahkan sejumlah aset militer, termasuk jet tempur, ke kawasan Timur Tengah.
Langkah ini menandai keterlibatan yang lebih nyata dari kekuatan Barat dalam dinamika konflik Timur Tengah yang terus meningkat dalam beberapa hari terakhir.
Situasi ini terjadi hanya beberapa jam setelah Israel menggempur Iran, menargetkan fasilitas militer dan nuklir, yang menewaskan sejumlah tokoh penting militer Iran.
Pemerintah Inggris menyebut pengerahan militer sebagai tindakan antisipatif yang bertujuan untuk menjaga stabilitas dan mendukung upaya internasional dalam mencegah konflik semakin meluas.
Baca Juga: Larry Ellison Salip Zuckerberg dan Bezos, Kini Jadi Orang Terkaya Kedua di Dunia
Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, menjelaskan keputusan ini saat dalam perjalanan ke Kanada untuk menghadiri pertemuan G7.
Starmer mengatakan bahwa pengerahan jet tempur merupakan bagian dari dukungan darurat yang telah disiapkan pemerintahnya dalam merespons dinamika konflik di Timur Tengah.
Ia juga menyebut bahwa langkah ini telah dikoordinasikan dengan para sekutu utama Inggris.
Menurutnya, intensitas perang Israel-Iran berkembang dengan sangat cepat dan berisiko menimbulkan dampak besar terhadap keamanan global.
Dari laporan yang diterima, serangan Israel pada Jumat (13/6/2025) dini hari telah menargetkan sejumlah titik strategis milik Iran.
Salah satu yang paling disorot adalah fasilitas militer dan program nuklir Iran.
Serangan ini mengakibatkan puluhan korban jiwa, termasuk beberapa pejabat militer senior seperti komandan Garda Revolusi Iran dan sejumlah warga sipil.
Sebagai balasan, Iran segera meluncurkan serangan drone dan rudal ke wilayah Israel pada malam harinya, menunjukkan bahwa eskalasi militer benar-benar tak terhindarkan.