global

Robert Francis Prevost Jadi Paus Leo XIV, Trump Ngaku Bangga dan Siap Bertemu dalam Momen Bersejarah

Sabtu, 10 Mei 2025 | 18:00 WIB
Paus Leo XIV resmi terpilih, Trump sebut ini momen bersejarah dan kehormatan besar bagi Amerika Serikat dan umat Katolik. (HukamaNews.com / kolase)

Lahir di Chicago 69 tahun lalu, Robert Francis Prevost dikenal karena dedikasinya sebagai misionaris di Peru selama beberapa dekade.

Kehidupan religiusnya tak hanya berakar pada pelayanan pastoral, tetapi juga pada posisi strategis di tubuh gereja global.

Salah satu pencapaian pentingnya adalah saat ditunjuk oleh Paus Fransiskus sebagai Prefek Dikasteri untuk Para Uskup pada tahun 2023.

Ia juga sempat memimpin Komisi Kepausan untuk Amerika Latin, menjadikannya sosok penting dalam relasi antara Vatikan dan kawasan Amerika.

Baca Juga: Gaji Paus Leo XIV Bikin Kaget! Nggak Terima Uang Sama Sekali, Tapi Hidupnya Dijamin Super Mewah oleh Vatikan

Konklaf yang memilih Prevost menjadi Paus digelar menyusul wafatnya Paus Fransiskus bulan lalu.

Dalam pidato perdananya di hadapan ribuan umat di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, Paus Leo XIV tak lupa mengenang pendahulunya.

Ia menggambarkan Paus Fransiskus sebagai pribadi pemberani dan penuh kasih, serta pelayan umat yang setia hingga akhir hayatnya.

“Kita masih mendengar suara Paus Fransiskus yang lemah namun berani memberkati kita. Bersatu dan bergandengan tangan dengan Tuhan, mari kita maju bersama,” ucapnya dengan penuh ketulusan.

Pengangkatan Paus Leo XIV menjadi titik balik bagi wajah kepemimpinan Gereja Katolik yang semakin inklusif secara geopolitik.

Kehadirannya sebagai pemimpin dari Amerika Serikat membuka babak baru hubungan antara Vatikan dan dunia Barat.

Baca Juga: Rafah Kembali Bergolak! Hamas Diam-Diam Gempur Balik dengan Luncurkan Serangan, Tentara Israel Jadi Sasaran

Tak hanya itu, momen ini juga disambut hangat oleh banyak pihak di Negeri Paman Sam, baik dari kalangan religius maupun politikus lintas partai.

Sebagai negara dengan populasi Katolik yang besar, Amerika Serikat memang telah lama menjadi salah satu basis penting gereja.

Namun, baru kali ini seorang warga negara Amerika benar-benar menjadi penerus takhta Santo Petrus.

Halaman:

Tags

Terkini