Wilayah Sagaing dan Mandalay sendiri baru saja mengalami gempa hebat pada 28 Maret lalu, yang dampaknya bahkan terasa hingga Bangkok, Thailand, yang berjarak sekitar 1.000 kilometer.
Situasi di Myanmar saat ini masih cukup rawan, dengan ketegangan sosial yang tinggi akibat bencana alam dan kondisi politik yang belum stabil.
Prediksi gempa bumi yang tidak berdasar secara ilmiah seperti ini memperparah kekhawatiran masyarakat yang sudah trauma akibat peristiwa sebelumnya.
Penangkapan John Moe The menjadi pengingat akan bahaya penyebaran informasi yang tidak terverifikasi, apalagi dalam konteks situasi darurat.
Pemerintah Myanmar sendiri menegaskan bahwa upaya untuk menindak penyebaran hoaks akan terus dilakukan guna menjaga ketertiban publik.
Namun, kasus ini juga membuka diskusi baru tentang batas antara kebebasan berekspresi di media sosial dan tanggung jawab terhadap dampak nyata yang ditimbulkannya.***