HUKAMANEWS - Seorang astrolog TikTok di Myanmar, John Moe The, kini menghadapi konsekuensi berat setelah ramalannya soal gempa bumi baru viral dan menimbulkan kepanikan massal.
Penangkapan John Moe The terjadi tidak lama setelah ia mengunggah prediksi mengejutkan tentang gempa yang disebut akan melanda seluruh Myanmar.
Video yang ia unggah pada 9 April 2025 itu langsung menyebar luas, hanya berselang dua pekan dari bencana gempa berkekuatan 7,7 magnitudo yang telah menewaskan lebih dari 3.500 orang dan merusak kuil-kuil bersejarah.
Ramalan John Moe The menyebutkan bahwa gempa bumi besar akan terjadi pada 21 April, menyebabkan banyak warga memilih mengungsi dari rumah mereka dan berkemah di luar ruangan untuk mengantisipasi guncangan.
Baca Juga: Ribuan Umat dan 164 Kepala Negara Hadiri Misa Pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan
Bahkan, seorang warga di Yangon mengatakan bahwa hampir seluruh lingkungannya percaya dengan peringatan tersebut.
John Moe The ditangkap oleh junta militer Myanmar pada Selasa, 22 April 2025, seperti yang dikonfirmasi oleh Kementerian Informasi Myanmar melalui laporan resmi yang dikutip BBC Internasional.
Pihak berwenang menuduh John Moe The telah menyebarkan informasi palsu yang bertujuan memicu ketakutan massal di tengah situasi yang sudah sensitif pasca-gempa sebelumnya.
Dalam video yang sudah ditonton lebih dari tiga juta kali di TikTok, John Moe The meminta warga untuk menjauhi gedung-gedung tinggi dan tetap berada di area terbuka saat gempa yang ia prediksi terjadi.
Baca Juga: Lonceng Santo Petrus Menggema, Ribuan Orang Padati Alun-alun Mengiringi Pemakaman Paus Fransiskus
"Orang-orang tak boleh berada di gedung tinggi saat itu," tulisnya dalam keterangan video.
Namun, komunitas ilmiah menegaskan bahwa memprediksi gempa bumi secara akurat masih sangat sulit dilakukan karena melibatkan banyak faktor geologis yang kompleks.
Sementara itu, akun TikTok milik John Moe The, yang sebelumnya memiliki lebih dari 300.000 pengikut, kini sudah tidak aktif.
Dalam profil TikTok-nya, John Moe The mengklaim bahwa metode ramalannya berbasis pada astrologi dan seni membaca telapak tangan.
Penangkapan dirinya dilakukan setelah aparat melakukan penggerebekan di rumahnya yang berada di kawasan Sagaing, Myanmar tengah.