Umat Katolik di berbagai penjuru dunia kini menaruh harapan besar pada Farrell agar mampu menjaga kontinuitas misi Gereja.
Dengan pengalaman, otoritas, dan komitmen yang telah ia tunjukkan, Farrell tak hanya menjadi pemimpin sementara, tapi juga simbol stabilitas di tengah duka dan harapan.
Transisi ini bukan sekadar pergantian pemimpin, melainkan momen reflektif bagi Gereja Katolik untuk menatap masa depan yang penuh tantangan dan peluang baru.
Dan di tengah fase penting ini, Kardinal Farrell berdiri di garis depan, memegang obor yang menerangi jalan menuju babak baru sejarah Vatikan.***