Kunci utamanya kata Bhima adalah regulasi yang konsisten, efisiensi perizinan, tidak ada RUU yang buat gaduh (RUU Polri dan RUU KUHAP ditunda dulu), kesiapan infrastruktur pendukung kawasan industri, sumber energi terbarukan yang memadai untuk pasok listrik ke industri, dan kesiapan sumber daya manusia.
Baca Juga: Dua Belas Juta Orang di Indonesia Sudah Lapor Pajak
Langkah-langkah ini menurutnya menjadi penting segera diterapkan pemerintah Indonesia karena perang perdagangan bisa menyeret Indonesia ke pusaran resesi ekonomi sebagaimana terjadi di negara-negara lainnya.
"Probabilitas resesi ekonomi AS naik karena permintaan lesu. Korelasi ekonomi Indonesia dengan AS, setiap 1% penurunan pertumbuhan ekonomi AS maka ekonomi Indonesia turun 0,08%," ucap Bhima.***