global

Demi Efisiensi Anggaran, Trump Dekati Rusia dan China untuk Kembali Bahas Perundingan Senjata Nuklir

Jumat, 14 Februari 2025 | 20:50 WIB
Trump mengatakan bahwa ia ingin memulai kembali perundingan pengendalian senjata nuklir dengan Rusia dan China (Ist)

HUKAMANEWS - Presiden Amerika Donald Trump mengatakan bahwa ia ingin memulai kembali perundingan pengendalian senjata nuklir dengan Rusia dan China.

Trump berharap ketiga negara dapat sepakat untuk memangkas anggaran pertahanan mereka yang besar hingga setengahnya.

Berbicara kepada wartawan di Ruang Oval pada hari Kamis, Trump menyesalkan ratusan miliar dolar yang diinvestasikan untuk membangun kembali pencegah nuklir negara itu.

Trump juga berharap untuk mendapatkan komitmen dari musuh AS itu untuk memangkas pengeluaran mereka sendiri.

"Tidak ada alasan bagi kita untuk membangun senjata nuklir baru. Kita sudah punya banyak sekali," kata Trump.

"Kita bisa menghancurkan dunia 50 kali, 100 kali. Dan di sini kita membangun senjata nuklir baru, dan mereka membangun senjata nuklir."

Baca Juga: Sufmi Dasco Ahmad Sebut, Presiden Prabowo Tekankan Efisiensi Anggaran Jangan Kurangi Hak Masyarakat

"Kita semua menghabiskan banyak uang yang seharusnya bisa kita belanjakan untuk hal-hal lain yang sebenarnya, mudah-mudahan, jauh lebih produktif," kata Trump.

Sementara AS dan Rusia telah memiliki persediaan senjata dalam jumlah besar sejak perang dingin, Trump meramalkan bahwa Tiongkok akan mengejar kemampuan mereka untuk menimbulkan kehancuran nuklir "dalam waktu lima atau enam tahun".

Ia mengatakan bahwa jika senjata itu suatu saat dipanggil untuk digunakan, itu mungkin akan menjadi sesuatu yang terlupakan.

Trump mengatakan dia akan berupaya untuk terlibat dalam perundingan nuklir dengan kedua negara setelah "kita menyelesaikan semuanya" di Timur Tengah dan Ukraina.

"Salah satu pertemuan pertama yang ingin saya lakukan adalah dengan Presiden Xi dari Tiongkok dan Presiden Putin dari Rusia. Dan saya ingin mengatakan, mari kita kurangi anggaran militer kita hingga setengahnya. Dan kita bisa melakukannya. Dan saya rasa kita akan mampu melakukannya."

Baca Juga: Tengah Dilanda Cuaca Ekstrem, Baiknya Naik Gunung Semeru Pakai Pemandu

Trump pada masa jabatan pertamanya mencoba dan gagal membawa Tiongkok ke dalam perundingan pengurangan senjata nuklir, ketika AS dan Rusia sedang merundingkan perpanjangan pakta yang dikenal sebagai New Start.

Halaman:

Tags

Terkini