global

Di Acara Pelantikannya Sebagai Presiden AS ke-47, Trump Luapkan Marahnya ke Partai Demokrat yang Seret Dirinya dari Berbagai Dakwaan

Selasa, 21 Januari 2025 | 17:42 WIB
Acara pelantikan Donald Trump sebagai Presiden AS ke-47 di Gedung Putih, Senin (20/1)

HUKAMANEWS - Di acara pelantikannya sebagai Presiden Amerika Serikat ke-47 di Gedung Putih, Donald Trump menumpahkan kemarahannya terhadap Partai Demokrat.

Sempat menghadapi dua dakwaan federal, Trump anggap dirinya jadi sasaran oleh Partai Demokrat lewat Departamen Kehakiman untuk menyerang dirinya dan keluarga.

Trump sendiri telah lama membantah semua tuduhan kepadanya dalam semua kasus yang dihadapinya.

Saat keluar dari Gedung Putih pada tahun 2021 hingga 2025, Trump menjadi presiden AS pertama yang didakwa dan dihukum karena kejahatan berat.

Putusannya dijatuhkan pada bulan Mei, setelah juri memutuskan dia bersalah atas 34 tuduhan pemalsuan dokumen bisnis, terkait dengan upaya menyembunyikan pembayaran uang tutup mulut kepada seorang bintang film dewasa selama pemilu 2016.

Baca Juga: BTN Dikepung Developer Nakal, Erick Thohir: Tanggung Jawab Moral untuk Segera Berbenah

Namun Trump juga menghadapi tiga dakwaan pidana lainnya.

Termasuk kasus negara bagian di Georgia, dimana jaksa menuduhnya terlibat dalam konspirasi kriminal untuk merusak hasil pemilu negara bagian tahun 2020.

Dan hingga baru-baru ini, Trump menghadapi dua dakwaan federal, satu karena diduga berusaha membatalkan pemilu 2020, dan yang lainnya karena menyembunyikan dokumen rahasia saat tidak menjabat.

Kedua kasus tersebut dibatalkan pada bulan November, sesuai dengan kebijakan Departemen Kehakiman untuk tidak mengadili presiden yang sedang menjabat.

Dalam pidatonya hari Senin, (20/1), ia menghubungkan penyelidikan kriminal tersebut dengan upaya pembunuhan yang dihadapinya pada bulan Juli, saat berkampanye di Butler, Pennsylvania.

Baca Juga: Gegara Mutasi Besar-Besaran di Kemendikti Saintek, ASN Demo Menteri Satryo: ‘Kami Bukan Babu Keluarga!’

"Selama delapan tahun terakhir, saya telah diuji dan ditantang lebih dari presiden mana pun dalam sejarah 250 tahun kita," kata Trump.

"Perjalanan untuk merebut kembali republik kita tidaklah mudah, itu saya katakan. Mereka yang ingin menghentikan perjuangan kita telah mencoba merampas kebebasan saya dan tentu saja merampas hidup saya."

Halaman:

Tags

Terkini