Suasana makin meriah dengan penampilan penyanyi opera Christopher Dean Macchio yang membawakan lagu patriotik “O, America,” menggetarkan hati para hadirin.
Namun, sorotan utama tentu saja terletak pada pidato pelantikan Donald Trump.
Dalam pidatonya, Trump menegaskan kembali komitmennya untuk "Make America Great Again" dan fokus pada isu-isu domestik seperti peningkatan lapangan kerja dan keamanan energi.
Ia juga menyinggung niatnya untuk memperkuat kebijakan luar negeri AS.
Apa yang Akan Datang di Era Baru Trump?
Dengan visi baru, Trump memulai periode kedua ini dengan janji-janji ambisius. Salah satu janji yang menjadi perhatian adalah komitmennya untuk hanya mengakui dua jenis kelamin, pria dan wanita, yang menuai pro dan kontra.
Trump juga menyoroti pentingnya pengurangan ketergantungan pada energi impor, menyebut AS berada dalam keadaan darurat energi nasional.
Bagi para pendukungnya, Trump membawa harapan akan kembalinya kebijakan yang berani dan tegas. Namun, bagi para pengkritiknya, ini adalah awal dari perjalanan penuh tantangan.
Awal Babak Baru bagi Amerika Serikat
Pelantikan Donald Trump sebagai Presiden ke-47 AS menandai dimulainya babak baru bagi negara adidaya tersebut.
Dunia kini menantikan bagaimana Trump akan merealisasikan janji-janji kampanyenya, serta menghadapi tantangan global di era baru ini.
Yang jelas, perhatian publik dan dunia internasional tertuju pada setiap langkah yang diambil oleh presiden kontroversial ini.
Trump telah kembali, dan sejarah baru mulai ditulis. Apakah era ini akan menjadi kebangkitan baru bagi Amerika, atau sebaliknya? Hanya waktu yang akan menjawab.***