HUKUMANEWS - Mati dalam keadaan bertempur lebih baik dan jadi pilihan Yahya Sinwar.
Pemimpin Gerakan Hamas ini pun membuktikan janjinya untuk meninggal dalam keadaan syahid, ketimbang kematian biasa.
"Hadiah terbesar untukku yang musuh penjajah bisa berikan kepadaku adalah dengan membunuhku," ujar Yahya Sinwar dalam salah satu tayangan video yang diposting akun X Mas Piyu, Jumat (18/10).
Menurut Yahya, meninggal dalam keadaan syahid dirinya akan menjumpai Sang Pencipta lewat tangan mereka (zionis).
Baca Juga: Samsung Galaxy A16 5G, Ponsel Murah dengan Fitur Mewah, Siap Jadi Idaman Baru?
"Hari ini usiaku sudah 59 tahun, aku terus terang jika aku gugur oleh M16 atau roket lebih baik, daripada aku mati karena Covid, karena stroke, atau kecelakaan atau kematian biasa layaknya manusia lainnya," terangnya.
"Sebentar lagi usiaku mencapai 60 dan lebih sedikit dan itu berarti sudah janji yang benar (kematian) yaitu mati secara biasa (dengan usia ini)," katanya.
Maka Yahya pun lebih memilih untuk mati terbunuh sebagai syahid.
Baca Juga: Mayor Teddy Terselip di Foto Calon Menteri Prabowo, Bakal Dapat Posisi Strategis?
Perkataannya tentang syahid ternyata menjadi kenyataan.
Militan Hamas ini pun gugur saat diserang Israel, pada Kamis (17/10).
Kematiannya membuat warga Gaza Palestina menangisi kepergiannya.
Namun kematiannya membuktikan Yahya Sinwar meninggal dalam keadaan sedang berperang, bukan sedang bersenyembunyi seperti diklaim Israel.***