Apalagi, bagi mereka yang sudah lama tinggal di Lebanon, negara itu mungkin sudah menjadi rumah kedua.
Namun, di sisi lain, keputusan ini tentu menimbulkan kekhawatiran. Serangan Israel tidak menunjukkan tanda-tanda akan mereda dalam waktu dekat. Risiko yang mereka hadapi sangat besar.
Apakah keputusan ini bijak atau nekat? Tentu, jawaban dari pertanyaan ini tergantung dari sudut pandang masing-masing.
Bagi sebagian orang, memilih untuk tetap tinggal mungkin terlihat seperti keputusan yang tidak rasional, namun bagi yang lain, ini adalah bentuk tanggung jawab terhadap keluarga dan komitmen terhadap hidup mereka di Lebanon.
Meski ada WNI yang menolak dievakuasi, Pemerintah Indonesia melalui KBRI tetap siaga. Menurut Yosi, KBRI terus memantau situasi dan siap memberikan bantuan kapan pun dibutuhkan.
Langkah ini adalah bentuk komitmen Indonesia dalam melindungi warganya di luar negeri, terutama di kawasan konflik seperti Lebanon.
Baca Juga: Polisi Berhasil Identifikasi Semua Jenazah Mengambang di Kali Bekasi, Fakta Mengejutkan Terungkap!
Pemerintah juga tidak menutup kemungkinan untuk melakukan evakuasi di masa mendatang jika situasi semakin memburuk.
Namun, untuk saat ini, KBRI menghormati keputusan dari para WNI yang memilih untuk tetap tinggal.
Tidak menutup kemungkinan bahwa keputusan untuk tetap tinggal bisa berubah seiring dengan situasi yang semakin buruk di Lebanon.
Meskipun saat ini mereka merasa aman di tengah-tengah keluarga atau di bawah jaminan pihak kampus, risiko tetaplah ada.
Baca Juga: Polisi Berhasil Identifikasi Semua Jenazah Mengambang di Kali Bekasi, Fakta Mengejutkan Terungkap!
Serangan bisa saja mendekati wilayah tempat mereka tinggal, memaksa mereka untuk berpikir ulang mengenai keselamatan diri dan keluarga.
Jika situasi semakin memburuk, bukan tidak mungkin para WNI ini akan berubah pikiran dan memilih untuk dievakuasi.