HUKAMANEWS - Serangan Israel ke Lebanon semakin brutal. Roket, bom, dan peluru menghujani beberapa wilayah di negara tersebut, membuat warga lokal dan internasional dalam kondisi waspada.
Namun, yang mengejutkan, di tengah-tengah semua kekacauan ini, 70 warga negara Indonesia (WNI) justru keukeuh menolak dievakuasi.
Bukannya mencari perlindungan, mereka malah memilih untuk tetap berada di wilayah konflik.
Kenapa, ya? Apa yang membuat mereka mengambil keputusan yang terdengar nekat ini?
Takut atau Berani? Kenyataannya Bukan Keduanya
Seperti yang disampaikan oleh Kuasa Usaha Ad Interim Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Beirut, Yosi Aprizal, dari 157 WNI yang ada di Lebanon, sebanyak 70 orang menolak untuk dievakuasi.
Mereka menyampaikan secara resmi surat pernyataan kepada KBRI, menyatakan tidak bersedia untuk dievakuasi dan siap bertanggung jawab atas keselamatan mereka sendiri.
Baca Juga: Toko Online di Indonesia Kompak Naikkan Biaya Komisi Demi Keuntungan, Gimana Nasib Pedagang?
"Mereka sudah menyampaikan surat pertanggungjawaban mutlak, bahwa mereka akan bertanggung jawab secara pribadi atas keamanan dan keselamatan mereka,” ungkap Yosi dalam pernyataannya kepada media.
Sikap ini jelas membuat banyak orang heran. Bukankah lebih aman jika mereka kembali ke Indonesia atau setidaknya pindah ke tempat yang lebih aman?
Ternyata, keputusan ini tidak semata-mata didasari pada keberanian atau rasa takut. Ada alasan yang lebih dalam di balik penolakan ini.
Alasan Keluarga: Hubungan yang Tak Bisa Diputus Begitu Saja
Salah satu alasan utama mengapa 70 WNI ini menolak evakuasi adalah ikatan keluarga.