Beberapa jam setelah peristiwa, warga sekitar berkumpul di Gereja Hurricane Chapel, McEwen, untuk menggelar doa bersama bagi para korban.
“Banyak orang yang terluka dan menangis. Ini saatnya gereja hadir untuk menguatkan mereka,” kata Pastor Tim Farris, yang memimpin ibadah tersebut.
Ia menambahkan bahwa keluarga korban masih berada dalam kondisi syok, namun rasa kehilangan mulai terasa mendalam sehari setelah kejadian.
Pihak Accurate Energetic Systems melalui pernyataan resmi menyampaikan duka mendalam atas tragedi tersebut.
“Kami berduka atas kehilangan yang tak tergantikan ini. Fokus kami saat ini adalah mendukung keluarga korban dan membantu otoritas dalam penyelidikan,” tulis manajemen AES.
Sementara itu, Gubernur Tennessee Bill Lee juga menyampaikan belasungkawa dan menyerukan solidaritas kepada warganya.
“Kita kehilangan 16 jiwa pekerja yang berdedikasi. Saya meminta seluruh warga Tennessee untuk bergandengan tangan mendoakan mereka dan keluarga yang ditinggalkan,” ucapnya.
Pemerintah federal dan lembaga keamanan industri kini tengah menyelidiki penyebab pasti ledakan, termasuk kemungkinan kesalahan teknis atau kelalaian prosedur keamanan.
AES dikenal sebagai salah satu pemasok bahan peledak militer utama di AS yang telah beroperasi selama beberapa dekade.
Baca Juga: Mengurai Alasan Inggris Akui Palestina yang Memicu Ketegangan dengan Israel
Tragedi yang Menggugah Kesadaran Soal Keamanan Industri
Tragedi ini membuka kembali perdebatan lama soal standar keselamatan kerja di fasilitas industri berisiko tinggi.
Beberapa pengamat menilai bahwa insiden di pabrik AES menunjukkan masih adanya celah dalam pengawasan keselamatan dan penanganan bahan berbahaya.
Menurut data U.S. Chemical Safety Board, setidaknya terdapat lebih dari 200 kecelakaan industri besar di Amerika Serikat dalam satu dekade terakhir, dengan sebagian besar terjadi di sektor energi dan bahan kimia.
Artikel Terkait
Fakta Bertebaran Terjadinya Bencana Kelaparan yang Makin Memprihatinkan di Gaza, Israel Tetap Bantah Gaza Krisis Kelaparan
Israel Terus Gencar Serang Warga Palestina, Kali Ini Serbuan Diarahkan ke Kota Ramallah di Tepi Barat, 14 Orang Terluka
Trump Teken Keputusan Kontroversial, Departemen Pertahanan Kini Berganti Jadi Departemen Perang
Misteri Penembakan Diplomat RI di Peru, Investigasi Mengarah ke Sindikat Kriminal
Shigeru Ishiba Terpojok, Koalisi Kalah Pemilu, Tekanan Mundur dari Kursi PM Jepang Kian Keras