HUKAMANEWS - Thailand melancarkan serangan udara ke Kamboja, pada Kamis pagi (24/7).
Thailand telah mengerahkan jet tempur F-16 untuk menyerang posisi militer Kamboja, di dekat wilayah kuil Ta Moan Thom yang disengketakan.
Serangan ini pertanda adanya sebuah eskalasi besar dalam sengketa perbatasan yang sedang berlangsung.
Apa yang memicu eskalasi?
Tentara Thailand terluka akibat ranjau darat di wilayah yang disengketakan.
Kamboja diduga menggunakan artileri dan drone.
Thailand mengerahkan enam F-16, satu di antaranya melaksanakan serangan.
Sementara dampak sipil dan dampak diplomatik dari serangan mengejutkan ini adalah,
9–12 warga sipil tewas, sekitar 30 orang terluka, termasuk anak-anak.
40.000 penduduk desa dievakuasi.
Penyeberangan perbatasan ditutup.
Kedua negara saling mengusir duta besar.
Wilayah ini telah mengalami kekerasan sejak 2008, berakar pada peta era kolonial dan kepemilikan kuil.
Meskipun putusan Mahkamah Internasional tahun 1962 memihak Kamboja, perbatasan tersebut tetap menjadi titik api.
Artikel Terkait
Di Saat Mata Dunia Tertuju ke LA yang Kondisinya Kini Mirip Gaza, Israel Lancarkan Serangan Udara Besar-besaran ke Pemukiman Warga Gaza
Di Balik Trump Bagikan Video Soal Houthi yang Terbunuh oleh Serangan Udara, Houthi Serang Habis-habisan Kapal Amerika Secara Mematikan
Komandan Pasukan Antariksa Korps Garda Revolusi Iran (IRGC), Amir Ali Hajizadeh, Gugur dalam Serangan Udara Israel
Tragis! Direktur RS Indonesia Jadi Korban Serangan Udara Israel di Gaza, Kemlu RI Berduka dan Serukan Aksi Nyata
Jet Tempur F 16 Thailand Secara Mengejutkan Bom Sejumlah Target di Kamboja, Sedikitnya 12 Orang Tewas Termasuk Anak Usia 8 Tahun