Mamdani berpendapat bahwa pendekatan keras sistem peradilan, menyebabkan lebih banyak kerugian, daripada banyak pelanggaran yang dihukum.
Ia mendorong upaya untuk mengklasifikasi ulang kejahatan yang tidak disertai kekerasan dan mengurangi penahanan.
Mamdani membentuk Departemen Keamanan Masyarakat yang akan memprioritaskan program pencegah kekerasan, dan tim kesehatan mental untuk panggilan darurat 911.
Janjinya untuk menutup Pulau Rikers sejalan dengan kelompok seperti koalisi No New Jails, yang berfokus pada solusi berbasis masyarakat, daripada pembangunan penjara baru.
Merenungkan tujuannya dalam posting X tahun 2020, ia menulis, "Kita harus mengakhiri penahanan massal dan mengalihkan lebih dari $3 miliar yang kita belanjakan setiap tahunnya untuk memenjarakan orang-orang dengan tuduhan yang tidak masuk akal ke perumahan, pekerjaan, dan pendidikan."
Ia juga menekankan perubahan sistemik, dengan menyatakan pada tanggal 23 Januari 2020,
"Kita harus melakukan lebih dari sekadar reformasi jaminan ringan untuk membongkar sistem penahanan massal yang brutal di New York."
Latar belakang Mamdani mendorong misinya.
Sebagai mantan konselor perumahan di Queens, ia memperjuangkan pengusiran bagi keluarga berpenghasilan rendah, membentuk komitmennya untuk mengatasi ketidakadilan sistemik.
Terpilih menjadi anggota Majelis pada tahun 2020, ia memperjuangkan kebijakan progresif, termasuk mengakhiri kerja sama polisi dengan penegakan hukum imigrasi federal.
Rencana keselamatan publik setebal 17 halaman dari pemerintahannya mencakup pembentukan komisi reformasi hukuman, untuk memangkas tingkat penahanan ke tingkat tahun 1950-an dalam satu dekade.
Tanggapan publik masih terbagi.
Para pendukung, khususnya di kalangan Demokrat Sosialis Amerika, memuji visi Mamdani sebagai jalan menuju kesetaraan, dengan mengatasi dampak yang tidak proporsional dari penahanan terhadap masyarakat yang terpinggirkan.
Namun, para kritikus memperingatkan bahwa membebaskan narapidana dapat mengancam keselamatan publik.
Sebuah jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan, bahwa hanya 37% warga New York yang mendukung penghapusan jaminan uang tunai, turun dari 55% di awal tahun ini.
Artikel Terkait
FIFA Umumkan Final Piala Dunia 2026 Akan Berlangsung di Stadion MetLife New York/New Jersey
Migran Care Temukan Ada 198 Data Ganda WNI di New York, KPU Segera Tindaklanjuti Laporan
Liburan Mewah Berujung Maut, Bos Siemens dan Keluarga Tewas dalam Kecelakaan Helikopter di New York
Iran Bakal Balas Setiap Warga Amerika Atau Personel Militer Jadi Target Sasaran, Pasca Tiga Fasilitas Nuklir Iran Dirudal Amerika
Balas Amerika Serang Uranium Milik Iran yang Ternyata Zonk, Iran Balas Pangkalan Amerika di Qatar
Perang Iran-Israel Ternyata Cuma Permainan Intelijen Amerika? Begini Analisis Mengejutkan Eks Kepala BIN!