HUKAMANEWS - Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Selasa menyatakan dukungannya terhadap larangan jilbab dalam kompetisi olahraga.
"Saya mendukung Piagam Olimpiade, yang melarang penggunaan semua simbol keagamaan dalam kompetisi," kata Macron saat diwawancarai penyiar TF1.
Macron membedakan antara berlatih olahraga di fasilitas dan berpartisipasi dalam kompetisi.
Menurutnya soal pelarangan jilbab ini terserah kepada masing-masing federasi untuk memutuskan apakah akan melarang jilbab.
"Saat Anda mengikuti sebuah kompetisi, itu bukan tempatnya untuk simbol keagamaan," ujarnya.
Macron juga menyerukan "pragmatisme" karena hukum Prancis tidak melarangnya.
Macron juga menjawab pertanyaan tentang penyelenggaraan referendum mengenai isu-isu seperti imigrasi, reformasi pensiun, bantuan kematian, dan keuangan publik.
Ia menyatakan dukungannya terhadap gagasan penyelenggaraan beberapa referendum dalam beberapa bulan mendatang.
"Idenya adalah kita dapat berkonsultasi dengan sesama warga negara mengenai reformasi ekonomi atau sosial yang besar. Antara sekarang dan Juni, pemerintah akan mengusulkan beberapa reformasi, dan kemudian saya akan melihat yang mana," ujar dia.
Walaupun menolak referendum untuk mencabut reformasi pensiun yang menaikkan batas usia menjadi 64 tahun, dan tidak melihat referendum tentang imigrasi sebagai sesuatu yang "efektif", Macron tidak menutup kemungkinan untuk menyelenggarakan referendum tentang bantuan kematian jika terjadi kebuntuan dan tentang keuangan publik.***
Artikel Terkait
Ngamuk-ngamuk di Depan Kepala Kanwil Bea Cukai Bali, Ucapan Senator Arya Wedakarna Dianggap Lecehkan Jilbab
Belum Reda Kemarahan Warganet Atas Ucapan Senator Arya Wedakarna, Ucapan Rasis Muncul Lagi dari Gadis Bali yang Hina Syariat Hijab
Usai Viral dan Dihujat Senator Bali Arya Wedakarna Akhirnya Minta Maaf, Berdalih Ucapan Rasis Soal Jilbab Telah Dipotong
Keputusan BPIP Soal Larangan Hijab Bagi Paskibraka Demi Keseragaman Memicu Perdebatan Tentang Kebinekaan dan Kebebasan Beragama
Kecewa Dilarang Gunakan Hijab, Dokter Spesialis Ini Pilih Keluar Ketika Diminta Lepas Hijab oleh Direksi RS Medistra
Advokat Persaudaraan Islam Somasi RS Medistra Soal Larangan Hijab, Jika Tak Digubris Bakal Tempuh Jalur Hukum