HUKAMANEWS - Di acara pelantikannya sebagai Presiden Amerika Serikat ke-47 di Gedung Putih, Donald Trump menumpahkan kemarahannya terhadap Partai Demokrat.
Sempat menghadapi dua dakwaan federal, Trump anggap dirinya jadi sasaran oleh Partai Demokrat lewat Departamen Kehakiman untuk menyerang dirinya dan keluarga.
Trump sendiri telah lama membantah semua tuduhan kepadanya dalam semua kasus yang dihadapinya.
Saat keluar dari Gedung Putih pada tahun 2021 hingga 2025, Trump menjadi presiden AS pertama yang didakwa dan dihukum karena kejahatan berat.
Putusannya dijatuhkan pada bulan Mei, setelah juri memutuskan dia bersalah atas 34 tuduhan pemalsuan dokumen bisnis, terkait dengan upaya menyembunyikan pembayaran uang tutup mulut kepada seorang bintang film dewasa selama pemilu 2016.
Baca Juga: BTN Dikepung Developer Nakal, Erick Thohir: Tanggung Jawab Moral untuk Segera Berbenah
Namun Trump juga menghadapi tiga dakwaan pidana lainnya.
Termasuk kasus negara bagian di Georgia, dimana jaksa menuduhnya terlibat dalam konspirasi kriminal untuk merusak hasil pemilu negara bagian tahun 2020.
Dan hingga baru-baru ini, Trump menghadapi dua dakwaan federal, satu karena diduga berusaha membatalkan pemilu 2020, dan yang lainnya karena menyembunyikan dokumen rahasia saat tidak menjabat.
Kedua kasus tersebut dibatalkan pada bulan November, sesuai dengan kebijakan Departemen Kehakiman untuk tidak mengadili presiden yang sedang menjabat.
Dalam pidatonya hari Senin, (20/1), ia menghubungkan penyelidikan kriminal tersebut dengan upaya pembunuhan yang dihadapinya pada bulan Juli, saat berkampanye di Butler, Pennsylvania.
"Selama delapan tahun terakhir, saya telah diuji dan ditantang lebih dari presiden mana pun dalam sejarah 250 tahun kita," kata Trump.
"Perjalanan untuk merebut kembali republik kita tidaklah mudah, itu saya katakan. Mereka yang ingin menghentikan perjuangan kita telah mencoba merampas kebebasan saya dan tentu saja merampas hidup saya."
Artikel Terkait
Trump Ingatkan Netanyahu Jangan Ingkari Kesepakatan Gencatan Senjata dengan Hamas, Jika Tidak Hamas Balas Serangan dengan Lebih Dahsyat
Berkat Trump, TikTok Selamat dari Pemblokiran di AS, Tapi Ancaman Belum Berakhir
Donald Trump Resmi Menjabat Presiden ke-47 Amerika Serikat, Era Baru Dimulai
Era Baru Donald Trump, Janji Hari Pertama yang Menggemparkan
TikTok Kembali Beroperasi di AS: Keputusan Trump yang Bikin Heboh!