HUKAMANEWS - Kebakaran yang melanda Los Angeles semakin menjadi perhatian dunia setelah jumlah korban tewas terus meningkat.
Hingga Minggu, 12 Januari 2025, data terbaru menunjukkan bahwa korban tewas sudah mencapai 24 orang, dengan 16 lainnya masih dinyatakan hilang.
Tragedi ini bukan hanya menjadi bencana alam besar, tetapi juga mengundang perhatian terhadap peran narapidana yang turut terlibat dalam upaya pemadaman.
Dalam situasi darurat yang mengancam nyawa ini, mereka menjadi bagian dari tim pemadam kebakaran yang tak terhitung besarnya.
Baca Juga: Pelantikan Pejabat Baru Kemkomdigi, Siap Bekerja Cerdas atau Cuma Jadi Penghias Jabatan?
Keadaan semakin mencekam seiring kebakaran yang merambat di dua zona besar, yakni Kebakaran Palisades dan Kebakaran Eaton.
Delapan korban tewas ditemukan di zona pertama, sementara 16 lainnya di zona kedua.
Meski identitas korban belum diumumkan, tragedi ini menjadi simbol kekuatan alam yang luar biasa dan tantangan besar bagi masyarakat dan aparat setempat.
Sebagai bagian dari respons cepat terhadap kebakaran yang terus meluas, lebih dari 900 narapidana diikutsertakan dalam upaya pemadaman api.
Departemen Pemasyarakatan dan Rehabilitasi California menugaskan para napi untuk bertindak sebagai staf pendukung pemadam kebakaran.
Mereka dibayar dalam kisaran USD 5,80 hingga USD 10,24 per hari, bergantung pada keterampilan mereka dalam menghadapi kebakaran.
Selain itu, para napi juga menerima bayaran tambahan USD 1 per jam jika terlibat dalam situasi darurat.
Meski terlibat dalam pekerjaan yang berat dan penuh risiko, napi tersebut diberi dua hari libur tambahan setiap kali mereka bekerja, sebagai imbalan atas kontribusi mereka yang luar biasa.
Baca Juga: Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Bersama Rombongan Satu Bus, Datang Penuhi Panggilan KPK
Artikel Terkait
Kebakaran Dahsyat Los Angeles: 10 Korban Jiwa, Ribuan Mengungsi
Kebakaran Besar di Los Angeles: Rumah Selebriti Hollywood Ludes Terbakar, Siapa Saja yang Terdampak?
Kebakaran Hebat di Los Angeles, Begini Cerita 5 Artis Indonesia yang Tinggal di Sana, dari Uya Kuya hingga Agnes Mo
Elon Musk Pastikan Amerika Serikat Menuju Gerbang Kebangkrutan, Usai LA Kebakaran dan Biayai Perang Genosida Israel
Kebakaran LA Bencana Alam Terburuk Sepanjang Sejarah AS, Kini Korban Tewas Bertambah Jadi 24 Orang Usai Petugas Kewalahan Padamkan Api