Raih 87 Persen Suara Jadi Kemenangan Besar Putin dalam Pemilu Rusia 2024, Kecaman Internasional dan Klaim Kecurangan

photo author
- Rabu, 20 Maret 2024 | 09:00 WIB
Putin menang pemilu Rusia 2024 dengan 87%, mengundang kecaman internasional atas tuduhan kecurangan. (France24)
Putin menang pemilu Rusia 2024 dengan 87%, mengundang kecaman internasional atas tuduhan kecurangan. (France24)

HUKAMANEWS - Dalam sebuah pesta demokrasi yang menarik perhatian dunia, Presiden Vladimir Putin berhasil mempertahankan tampuk kekuasaannya di Rusia dengan kemenangan telak, meraih 87 persen suara dalam pemilihan umum yang baru saja berlangsung.

Kemenangan ini tidak hanya memperkuat posisi Putin di kancah politik domestik Rusia tetapi juga mengundang serangkaian kecaman dan tuduhan kecurangan dari berbagai negara di barat, termasuk Amerika Serikat dan negara-negara Eropa.

Sesuai data yang dirilis oleh Komisi Nasional Pemilu Rusia (CEC), tingkat partisipasi pemilih meningkat signifikan menjadi 72,22 persen, dari 67,5 persen pada pemilu sebelumnya di tahun 2018.

Baca Juga: Anak, Cucu, dan Cicit Para Mantan Presiden yang Berjaya di Pemilu Legislatif 2024, Ada Titik Soeharto hingga Diah Pikatan

Namun, kemenangan Putin yang monumental ini dibayangi oleh keraguan dan skeptisisme dari berbagai pihak, terutama dari komunitas internasional.

Menurut lembaga survei Public Opinion Foundation (FOM), Putin mendominasi dengan 87,8 persen suara, jauh meninggalkan pesaing terdekatnya, Nikolai Kharitonov dari partai komunis, yang hanya meraih 4 persen suara, diikuti oleh politikus baru Vladislav Davankov dan ultra-nasionalis Leonid Slutsky.

Saat berbicara di hadapan para pendukungnya yang riuh dengan yel-yel "Putin, Putin, Putin" dan "Rusia, Rusia, Rusia," Putin mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada rakyat Rusia atas dukungan dan kepercayaan yang tak pernah tergoyahkan.

Baca Juga: Hanya 2 Hari, Mulai Hari Ini! Promo Tiket Kereta Api Selama Ramadan, Catat Rutenya

Meskipun demikian, ia juga tidak menghindar dari kontroversi, mengakui adanya protes yang menuding pemilu diwarnai kecurangan.

Putin, dengan tegas, menyatakan akan mengambil tindakan hukum terhadap mereka yang berusaha merusak integritas pemilu, termasuk merusak surat suara.

Namun, kritik keras datang dari luar negeri, dengan Amerika Serikat, Inggris, dan Jerman, menyatakan pemilu ini jauh dari prinsip bebas dan adil.

Baca Juga: Mendadak Datangi Bareskrim, Menteri Bahlil Adukan Sosok Ini Terkait Pencatutan Nama Izin Tambang

Bahkan, Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih dan Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron secara terbuka menyuarakan kekhawatiran mereka tentang legitimasi pemilu.

Di tengah situasi geopolitik yang semakin tegang, terutama berkaitan dengan konflik di Ukraina, kemenangan Putin ini dipandang oleh banyak pihak sebagai langkah mundur dalam upaya peningkatan transparansi dan demokrasi di Rusia.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, dengan tegas menyatakan bahwa pemilu yang penuh dengan kecurangan ini tidak memiliki legitimasi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Jiebon Swadjiwa

Sumber: Routers.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X