Gempa Dahsyat Taiwan, 900 orang terluka dan 80 Terjebak di Pertambangan, Menyisakan Kesedihan dan Kehilangan di Hualien

photo author
- Kamis, 4 April 2024 | 07:05 WIB
Gempa dahsyat di Taiwan mengguncang Hualien, meninggalkan duka dan ketidakpastian. Cerita tentang kerusakan, kehilangan, dan upaya penyelamatan. (BBC / HukamaNews.com)
Gempa dahsyat di Taiwan mengguncang Hualien, meninggalkan duka dan ketidakpastian. Cerita tentang kerusakan, kehilangan, dan upaya penyelamatan. (BBC / HukamaNews.com)

HUKAMANEWS - Di pagi yang seharusnya diisi dengan rutinitas menuju tempat kerja dan sekolah, Taiwan dikejutkan oleh sebuah bencana alam besar.

Gempa bumi berkekuatan 7,2 magnitudo mengguncang, tidak hanya merobek kesunyian pagi tetapi juga hati banyak orang.

Kejadian ini, yang tercatat sebagai gempa bumi terbesar di Taiwan dalam 25 tahun terakhir, telah menyisakan duka yang mendalam bagi penduduk setempat dan juga bagi mereka yang menaruh kasih pada negeri ini dari jauh.

Baca Juga: Gempa Taiwan Berkekuatan M 7.7, Peringatan Tsunami Dicabut di Jepang dan Filipina

Tanggal 2 April 2024, menjadi saksi bisu kehancuran yang ditimbulkan oleh gempa tersebut.

Bukan hanya angka kerusakan yang mencengangkan, dengan sembilan nyawa melayang dan lebih dari 900 orang terluka, tetapi juga cerita-cerita pribadi yang terserak di antara reruntuhan.

Di antara kekacauan, kabar tentang 50 pekerja yang hilang saat dalam perjalanan menuju sebuah hotel di taman nasional menjadi salah satu fokus utama pencarian dan penyelamatan.

Di Hualien, sebuah daerah pegunungan yang jarang penduduknya dan terletak tidak jauh dari pusat gempa, beberapa bangunan terlihat miring pada sudut yang mengkhawatirkan.

Baca Juga: Sidang Sengketa Pilpres 2024, Panggilan MK kepada Para Menteri Kabinet Indonesia Maju, Langkah Apa Selanjutnya?

Tanah longsor yang terjadi sebagai dampak langsung dari gempa semakin menambah kompleksitas upaya penyelamatan.

Di tengah kekacauan, cerita tentang Linda Chen, seorang wanita berusia 48 tahun, mencuat sebagai simbol ketakutan dan keputusasaan yang dirasakan oleh banyak orang.

Apartemen barunya, yang ia tempati setelah apartemen sebelumnya rusak parah akibat gempa di tahun 2018, kini juga rusak.

Baca Juga: CEK! Info Rekayasa Lalu Lintas Jalur Wisata Puncak Selama Lebaran 2024 Untuk Hindari Kemacetan Dan Tingkatkan Kenyamanan Wisata

"Kami khawatir rumah itu bisa runtuh kapan saja," ujarnya, menggambarkan rasa takut yang melumpuhkan.

Dampak gempa ini tidak terbatas hanya pada kerusakan fisik atau statistik kehilangan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Kazuki Rahmadani

Sumber: Channel News Asia

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X