100 Hari Serangan Israel ke Wilayah Gaza Palestina, Hamas Berhasil Lumpuhkan 1.000 Kendaraan Milik Israel

photo author
- Senin, 15 Januari 2024 | 18:27 WIB
Pidato juru bicara sayap militer Hamas Brigade Al Qassam, Abu Ubaidah (Ist)
Pidato juru bicara sayap militer Hamas Brigade Al Qassam, Abu Ubaidah (Ist)

 

HUKAMANEWS - Masuki 100 hari bombardir Israel ke wilayah Gaza, Palestina, Hamas berhasil lumpuhkan 1.000 kendaraan Israel.

Dalam video yang disiarkan di televisi, pada Minggu (14/1/2024), juru bicara sayap militer Hamas Brigade Al Qassam, Abu Ubaidah, sampai 100 hari Hamas masih bertahan melawan serangan Israel.

Selain masih bertahan dan berhasil lumpuhkan 1.000 kendaraan Israel, Abu Ubaidah bahkan mengancam akan memperluas serangan.

Ia menegaskan bahwa pasukannya telah diberitahu oleh beberapa pihak di garis perlawanan bahwa mereka akan memperluas serangan terhadap musuh Israel dalam beberapa hari mendatang.

Baca Juga: Kerap Dituduh dan Difitnah Soal Wadas, Ganjar Pranowo Minta Wadas Ikut Jadi Bahan Debat ke 4 Capres 2024

Sementara nasib banyak sandera Israel, ia mengaku tidak diketahui.

"Banyak sandera mungkin telah terbunuh," katanya.

Abu Ubaidah bahkan menyalahkan serangan Israel atas nasib para sandera.

"Perundingan apa pun sebelum menghentikan agresi Israel tidak ada gunanya," katanya.

Dalam pidatonya, Abu Ubaidah menegaskan alasan pasukan Hamas melakukan serangan ke Israel pada 7 Oktober.

"Itu terjadi sebagai respons atas pembantaian terhadap rakyat kami yang dilakukan oleh penjajah dan geng-gengnya selama 100 tahun,” ujarnya.

Baca Juga: Petani Temanggung Lakukan Aksi Borong Pupuk Non Subsidi Dari Pemerintah

Serangan tersebut menewaskan lebih dari 1.139, jumlah korban jiwa terbesar dalam satu hari sejak berdirinya negara Israel pada tahun 1948.

Para penyerang menyandera 240 orang dan membawa mereka ke Gaza.

Hamas juga menayangkan video tiga sandera Israel yang ditahan di Gaza.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Keikei Utari

Sumber: Reuters

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X