Waduh, Hakim Federal AS Nyatakan Twiter Bersalah karena Mangkir Bayar Bonus Karyawan, Hingga Jutaan Dollar AS!

photo author
- Selasa, 26 Desember 2023 | 15:31 WIB
Ilustrasi kantor X (dulu Twitter) di San Fransico, AS. Hakim Pengadilan Federal AS memutuskan bahwa Twitter (sekarang berganti nama menjadi X) melanggar kontrak dengan tidak membayar bonus jutaan dolar kepada karyawannya
Ilustrasi kantor X (dulu Twitter) di San Fransico, AS. Hakim Pengadilan Federal AS memutuskan bahwa Twitter (sekarang berganti nama menjadi X) melanggar kontrak dengan tidak membayar bonus jutaan dolar kepada karyawannya

HUKAMANEWSPengadilan Federal AS memutuskan bahwa Twitter (sekarang berganti nama menjadi X) melanggar kontrak dengan tidak membayar bonus jutaan dolar kepada karyawannya. Keputusan ini diumumkan pada Jumat (22/12/2023) waktu setempat.

Mantan direktur senior kompensasi Twitter Mark Schobinger menggugat Twitter pada bulan Juni dengan tuduhan pelanggaran kontrak.

Gugatan Schobinger menyebutkan bahwa sebelum dan setelah miliarder Musk membeli Twitter tahun lalu, perusahaan tersebut berjanji memberikan bonus sebesar 50% dari target bonus 2022 kepada karyawan setelah akuisisi oleh Elon Musk, tetapi tidak pernah melakukan pembayaran tersebut.

Baca Juga: Berita Duka: Gubernur Nonaktif Papua Lukas Enembe Meninggal Dunia di Jakarta

Hakim Distrik AS Vince Chhabria menyatakan bahwa klaim pelanggaran kontrak Twitter oleh Schobinger jelas berdasarkan hukum California.

"Tawaran Twitter untuk membayar bonus menjadi kontrak yang mengikat. Dengan tidak membayar bonus yang dijanjikan, Twitter melanggar kontrak," tulis hakim tersebut.

Pihak pengacara Twitter berpendapat bahwa janji tersebut hanya bersifat lisan dan bukan kontrak. Namun, hakim memutuskan bahwa argumen Twitter tidak dapat diterima.

Baca Juga: Berkah Natal, Putri Candrawathi Dapat Remisi 1 Bulan, Bagaimana dengan Ferdy Sambo?

X Corp, setelah akuisisi oleh Musk, menghadapi sejumlah gugatan dari mantan karyawan dan eksekutif.

Gugatan melibatkan klaim diskriminasi terhadap karyawan yang lebih tua, perempuan, dan pekerja dengan disabilitas, serta ketidakmemberian pemberitahuan sebelum pemutusan massal. Meskipun demikian, perusahaan membantah melakukan kesalahan.

X saat ini tak lagi memiliki bagian humas. Reuters menulis akun resmi X juga tak memberikan respons di luar jam kerja.

Baca Juga: Ciptakan Qolby Apps, Gen Z Pesantren Al Falah Asal Salatiga Sabet Medali Emas Olimpiade Science 2023

Situasi hukum ini menjadi tantangan baru bagi Twitter di bawah kepemimpinan Elon Musk.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Kazuki Rahmadani

Sumber: Reuters

Tags

Rekomendasi

Terkini

X